
Tidak cuma dolar AS yang menjadi korban rupiah. Sebagian besar mata uang Asia juga tidak berdaya di hadapan rupiah. Hanya ringgit Malaysia dan baht Thailand yang gagal ditaklukkan oleh rupiah. Faktor pendorong penguatan rupiah adalah technical rebound. Rupiah memang sudah lumayan lama melemah, sehingga menyimpan energi untuk berbalik arah. Sejak akhir pekan lalu hingga kemarin, rupiah melemah 0,27%. Kemudian di hadapan yuan China, rupiah terdepresiasi 0,69% dan melawan won Korea Selatan rupiah melemah 0,91%.
Selain itu, beban rupiah juga terangkat karena situasi dalam negeri yang telah kondusif. Dalam dua hari terakhir, investor khawatir akibat gelombang demonstrasi usai pengumuman hasil Pemilu 2019. Pada 21 Mei, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin sebagai pemimpin Indonesia untuk 2019-2024. Keputusan itu ditolak oleh pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Selepas keputusan KPU, gelombang demonstrasi melanda ibu kota. Bahkan aksi tersebut berujung ricuh di sejumlah titik seperti gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Tanah Abang, dan Petamburan. Gangguan keamanan ini membuat investor, terutama asing, tentu merasa tidak nyaman. Arus modal keluar membuat pasar keuangan Indonesia tertekan sehingga rupiah melemah. Namun hari ini situasi sudah kondusif. Tidak ada lagi aksi demonstrasi yang bisa menyebabkan keributan. Sudah adem ayem. Arus modal pun kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia. Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sampai 1,51% pada pukul 13:2 WIB. IHSG menjadi yang terbaik di Asia. Selamat, rupiah!
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)https://www.cnbcindonesia.com/market/20190523132332-17-74597/rupiah-gagal-sapu-bersih-asia-terjegal-ringgit-dan-baht
2019-05-23 06:33:32Z
52781625970489
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Gagal Sapu Bersih Asia, Terjegal Ringgit dan Baht - CNBC Indonesia"
Post a Comment