Search

Bukalapak PHK Karyawan, Simalakama Strategi Bakar Uang - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukalapak memutuskan untuk melakukan restrukturisasi organisasi dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di beberapa divisi. PHK tersebut disebut-sebut karena dampak dari ketatnya persaingan dan dampak negatif strategis bakar uang.

Ketua umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, pada dasarnya e-commerce harus bisa menyeimbangkan strategi jangka panjang dan pendek agar bisa bertahan.


"Ya pada dasarnya harus bisa mem-balance short term (jangka pendek) dan long term (jangka panjang). Dari sisi spending (pengeluaran), hiring (perekrutan), termasuk juga product development (pengembangan produk)," kata Ignatius Untung, seperti dikutip dari detikcom, Selasa (10/9/2019).

Ignatius Untung menambahkan e-commerce juga harus bijaksana dalam mengalokasikan dana yang dimiliki. Salah satunya adalah kebiasaan bakar uang dan memberikan berbagai promo.

Menurut Untung, kebiasaan bakar uang tersebut memang membuat e-commerce menjadi lebih kompetitif. Cuma, bila pengelolaannya tak hati-hati justru bisa membuat perusahaan merugi.

"Walaupun sejujurnya memang nggak mudah, terutama karena bakar uangnya juga sudah dilakukan beramai-ramai. Kalau nggak ikutan ya memang jadi kurang kompetitif," tuturnya.

Strategi bakar uang memang menjadi senjata utama e-commerce untuk menarik pembeli. Masyarakat Indonesia dimanjakan dengan ada diskon. Namun sisi lainnya e-commerce harus menanggung tambahan beban karena menanggung beban dari diskon yang diberikan.

Biasanya untuk menutup beban atau memberikan diskon pada pembeli e-commerce sangat mengandalkan suntikan dana dari investor.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)


https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190910183420-37-98450/bukalapak-phk-karyawan-simalakama-strategi-bakar-uang

2019-09-10 11:41:06Z
52781796838843

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bukalapak PHK Karyawan, Simalakama Strategi Bakar Uang - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.