
Hal tersebut disampaikan Erick merespons pertanyaan wartawan terkait penetapan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal sebagai pelaksana tugas (Plt) direktur utama Garuda Indonesia. Fuad pernah ikut terkena masalah terkait kesalahan dalam penyajian laporan keuangan.
"Saya kan tidak kerja di Garuda secara internal, [jadi] enggak tahu. Tapi komisi XI sudah sampaikan isu laporan keuangan sebelumnya yang sungguh melanggar GCG (Good Corporate Governance). [Kalau] yang kemarin [soal Harley] maaf kriminal. Kenapa kemarin press konferensi bersama. Jarang lah pers konferensi bersama-sama Ibu Menkeu [Sri Mulyani] dengan sesuatu yang terlihat jelas bahwa menyalahi GCG," kata Erick, di Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Erick juga menyampaikan dalam skandal ini Kementerian BUMN ingin menghilangkan kesan intervensi pemerintah yang terlalu dalam ke perusahaan apalagi dalam kasus ini Garuda merupakan perusahaan publik.
"Saya engga ingin juga message [pesan] salah seakan-akan government intervensi atau masuk ke korporasi apalagi Tbk (perusahan terbuka)," tambah Erick.
"Kami yakin yang lebih berat hukuman sosial. dunia sosmed udah sangat kejam. Kita perlu jaga corporate-nya. Menhub jaga policy daripada perhubungannya. Hal-hal ini saya rasa ga ada maksud mengacak-mengacak yang udah baik apalagi yang berlawanan hukum harus ditindak."
(hps/hps)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDE5MTIwNjE2NTQxNS0xNy0xMjEwNzIvcGVjYXQtZGlydXQtZ2FydWRhLWVyaWNrLXlhbmcta2VtYXJpbi0taXR1LS1tYWFmLWtyaW1pbmFs0gEA?oc=5
2019-12-06 10:34:43Z
52781932115164
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pecat Dirut Garuda, Erick: Yang Kemarin (Itu), Maaf Kriminal! - CNBC Indonesia"
Post a Comment