
Apa sebabnya?
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan, ada tiga hal yang membawa rupiah menjadi perkasa.
"Rupiah di bawah Rp 13.800/US$ kami pandang penguatan ini mencerminkan tiga hal. Yakni fundamental ekonomi yang akan lebih tinggi (pertumbuhannya) yakni 5,1-5,5%," k ata Perry di Gedung BI, Jumat (10/1/2020). Kemudian, sambung Perry, inflasi terjaga dengan baik dan defisit transaksi berjalan (CAD) berada di 2,5-3% dari PDB.
"Cadangan devisa juga lebih tinggi. Penguatan rupiah konsisten dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang membaik," katanya.
Selain itu, Perry mengungkapkan, penguatan rupiah ini menunjukkan juga mekanisme pasar berjalan dengan baik. Pasokan valas lebih tinggi dari permintaan dan aliran modal lebih dari mencukupi.
"Ketiga, penguatan rupiah menunjukkan confidence kebijakan pemerintah dan BI menjaga rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar," katanya.
"Sepanjang 2018 rupiah stabil bergerak sesuai mekanisme pasar. Bi akan terus mengawal Rupiah," tutup Perry.
(dru/dru)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDExMDEzMTQxOC0xNy0xMjkxMTUvcGVuamVsYXNhbi1iaS1rZW5hcGEtcnVwaWFoLWJpc2EtcGVya2FzYS1rZS1ycC0xMzcwMC11cy3SAQA?oc=5
2020-01-10 06:15:34Z
52781983280592
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penjelasan BI Kenapa Rupiah Bisa Perkasa ke Rp 13.700/US$ - CNBC Indonesia"
Post a Comment