Jika dilihat sejak awal tahun hingga Jumat kemarin atau secara year-to-date, IHSG sudah ambrol 24,78%. Akibatnya selama periode tersebut kapitalisasi pasar (market capitalization) bursa kebanggaan Tanah Air ini menguap lebih dari seperlimanya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2019, market cap IHSG lebih dari Rp 7.265 triliun, sementara pada Jumat kemarin nilainya turun drastis menjadi Rp 5.678,25 triliun. Itu artinya dalam waktu kurang dari 3 bulan market cap IHSG sudah menguap nyaris Rp 1.600 triliun, tepatnya Rp 1.586,77 triliun atau 21,84%.
Sektor industri dasar, menjadi sektor yang kehilangan market cap terbesar, yakni 35,6% menjadi Rp 499,03 triliun. Sementara itu, sektor finansial dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG, per Jumat kemarin tercatat sebesar Rp 2.095,33 triliun, atau merosot 17,51% dibandingkan posisi akhir tahun 2019.
IHSG kehilangan kapitalisasi pasarnya paling parah di pekan ini. Aksi jual masif membuat IHSG ambles 10,75% dalam sepekan, dan mencatat kinerja mingguan terburuk sejak bulan Oktober 2008.
Dalam 5 hari perdagangan, IHSG kehilangan market cap sebesar Rp 678,63 triliun.
Nilai tersebut bisa saja lebih besar seandainya IHSG gagal rebound pada perdagangan Jumat (13/3/2020) kemarin. IHSG mengakhiri perdagangan Jumat dengan menguat 0,24% di level 4.907,571, setelah sebelumnya merosot 5,23% ke 4.639,914. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 24 Februari 2016.
IHSG melewati pekan yang 'horor' di pekan ini, perdagangan di BEI bahkan harus mengalami penghentian sementara (trading halt) selama 30 menit sebanyak 2 kali akibat merosot lebih dari 5%.
Sesuai dengan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perdagangan bursa saham akan dihentikan selama 30 menit jika IHSG anjlok 5% atau lebih, sebagai langkah antisipasi dalam mengurangi fluktuasi tajam di pasar modal.
Trading halt pertama terjadi pada hari Kamis pukul 15:33 WIB, saat itu IHSG jeblok 5,01% dan perdagangan dihentikan selama 30 menit. Karena perdagangan di BEI dalam waktu normal ditutup pada pukul 16:00 WIB, otomatis posisi saat mengalami trading halt tersebut sekaligus menjadi level penutupanm IHSG di hari Kamis.
Kemudian Jumat kemarin, hanya 15 menit setelah perdagangan dibuka pukul 9:00 WIB, IHSG kembali mengalami trading halt, lagi-lagi akibat merosot 5,01%. Beruntung setelah perdagangan kembali dibuka, IHSG perlahan berhasil memangkas pelemahan dan berakhir menguat 0,24%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/roy)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMxNDExMTkzMS0xNy0xNDQ4NTgvcGVrYW4ta2VsYW0tbWFya2V0LWNhcC1paHNnLW1lbmd1YXAtcnAtNjc4LXQtZ2VnYXJhLWNvcm9uYdIBAA?oc=5
2020-03-14 05:39:14Z
52782082720394
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pekan Kelam! Market Cap IHSG Menguap Rp 678 T Gegara Corona - CNBC Indonesia"
Post a Comment