Search

Simak! 5 Saham Paling Cuan & Paling Boncos Sepekan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan 0,84%. Namun jika dihitung sejak awal tahun, indeks bursa saham tanah air masih mencatatkan kinerja minus.

Tak tanggung-tanggung, IHSG ditutup anjlok 2,48% pada hari terakhir perdagangan Jumat (6/3/2020) pekan ini. Kembali anjloknya IHSG membuat indeks saham utama tanah air anjlok 12,72% secara year to date.

Pada periode perdagangan sepekan terakhir saat IHSG masih mencatatkan penguatan, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan ada lima saham yang harganya melesat secara signifikan. Bahkan cuan yang diperoleh lebih dari 70%.


Saham-saham tersebut antara lain saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang naik 95,8% (week on week/wow), PT Singaraja Putra Tbk (SINI) yang naik 83,8% (wow), PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) yang melesat 81% (wow), PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) reli 75,6% (wow) dan terakhir saham PT Indofarma Tbk (INAF) yang bertambah 73% (wow).

Sementara itu saham-saham yang berkinerja buruk alias boncos dalam sepekan mencatatkan penurunan harga hingga lebih dari 25%. Saham-saham tersebut adalah saham PT Maming Enam Sembilan Mineral Tbk (AKSI) yang minus 38,4% (wow), PT Acset Indonusa Tbk (ACST) melorot 34,5% (wow), PT Lancartama Sejati Tbk (TAMA) anjlok 33,3% (wow), PT Metro Realty Tbk (MSTM) jatuh 31,8% (wow) dan PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) yang terkoreksi 26,2% (wow)

IHSG memang bergerak dengan volatilitas yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir mengekor bursa saham global. Pergerakan IHSG masih dibayangi oleh sentimen merebaknya virus corona di dunia.

Data John Hopkins University CSSE menunjukkan sudah lebih dari 105.000 orang di lebih dari 100 negara terjangkit virus ganas ini. Per hari ini jumlah kasus infeksi virus corona di tanah air bertambah, total menjadi enam sejak dilaporkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo awal Maret lalu.

Dunia yang dilanda kecemasan akibat corona, membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut berkomentar. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengungkapkan jika kasus virus corona lebih rumit ketimbang krisis pada 2008 silam.

"Lebih rumit yang ini (ketimbang krisis 2008-2009) karena ini menyangkut manusia, harus memberikan ketenangan dulu apa yang disebut dengan ancaman atau risiko terhadap mereka. Keselamatan, kesehatan, sampai pada kemungkinan terancam meninggal dunia. Itu yang jauh lebih langsung. Kalau dulu kan melalui lembaga keuangan, korporasi jatuh, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) paling," terang Sri Mulyani.

Infeksi COVID-19 memang tidak se-lethal SARS yang terjadi 17 tahun silam. Buktinya dari 105.000 kasus infeksi lebih dari separuh dinyatakan sembuh. Namun virus corona telah menyebar ke berbagai negara dengan laju yang lebih cepat dari SARS.

Faktor tersebut membuat bursa saham global bergerak dengan volatilitas tinggi, tak terkecuali IHSG. Dengan pertambahan kasus yang masih terus dilaporkan setiap harinya terutama di luar China, tak menutup kemungkinan pasar saham terutama IHSG masih akan bergerak dengan volatilitas tinggi pekan depan. (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMwODE5NTQ0NS0xNy0xNDMyOTAvc2ltYWstNS1zYWhhbS1wYWxpbmctY3Vhbi1wYWxpbmctYm9uY29zLXNlcGVrYW7SAQA?oc=5

2020-03-08 13:01:08Z
52782072941993

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Simak! 5 Saham Paling Cuan & Paling Boncos Sepekan - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.