Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka meroket pada perdagangan Jumat (13/3/2020), setelah sebagian investor menilai koreksi kemarin terlalu dalam hingga bursa terbesar dunia ini anjlok terburuk sejak "Senin Kelabu" 1987.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 1.190,6 poin (5,6%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), meski menipis 5 menit kemudian ke 1.001 poin (+4,7%) ke 22.211,8. Indeks Nasdaq naik 381,9 poin (+5,3%) ke 7.583,4 dan S&P 500 drop 130,4 poin (+5,3%) ke 2.611.
Harga kontrak berjangka (futures) Dow Jones sore tadi mencapai batas kenaikan atasnya sebesar 5%, atau melesat 1.100 poin dan mengindikasikan penguatan Dow Jones sebesar 1.000 poin pada pembukaan. Indeks S&P 500 futures dan Nasdaq-100 futures also juga berbalik menguat padahal beberapa jam sebelumnya kompak di zona merah.
Kenaikan itu terjadi setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan anggota legislatif AS dan Gedung Putih mendekati kesepakatan soal stimulus ekonomi di tengah wabah corona. "Kami telah menyelesaikan perbedaan-perbedaan utama kami," tuturnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya mengatakan: "Jika kamu ingin uangnya sampai ke tangan rakyat cepat & efisien, biarkan mereka menikmati uang hasil kerja mereka secara penuh, SETUJUI PEMANGKASAN PAJAK PENGHASILAN hingga akhir tahun, 31 Desember."
Kemarin pada Kamis, indeks S&P 500 terpangkas 9,5% dan bergabung dengan Dow Jones di kubangan koreksi parah (bearish), karena sudah terkoreksi hingga 20% dari titik tertingginya. Dow Jones mengalami koreksi terbesar haran sejak tahun 1987.
Koreksi Kamis tersebut menunjukkan pasar khawatir bahwa rencana fiskal pemerintah AS dan bank sentralnya tidak akan cukup untuk mengerem dampak ekonomi wabah corona. Bursa AS sempat dihentikan sementara (trading halt) selama 15 menit karena anjlok hingga 7%.
"Saya akan usul mendorong uang ke tangan perusahaan sekarang juga, dan ke tangan orang-perorangan... dan konsumen satu per satu karena itulah satu-satunya ... yang akan menolong di situasi ini," tutur pendiri Riedel Research Group David Riedel kepada CNBC International.
Bank sentral di seluruh dunia kian ramai menyiapkan stimulus untuk menangani corona. Terbaru, Bank of Japan menyuntik dana 500 miliar yen ke pasar, merespons aksi jual di bursa global. Bank Sentral Norwegia memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, dan Bank of Korea menjajaki peluang pemangkasan darurat seperti yang dilakukan The Fed.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMxMzIwMTIwNi0xNy0xNDQ4MzMvd2FsbC1zdHJlZXQtbGVwYXMtbGFuZGFzLW1lcm9rZXQtMTEwMC1wb2luLWRpLXBlbWJ1a2FhbtIBAA?oc=5
2020-03-13 13:39:56Z
CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMxMzIwMTIwNi0xNy0xNDQ4MzMvd2FsbC1zdHJlZXQtbGVwYXMtbGFuZGFzLW1lcm9rZXQtMTEwMC1wb2luLWRpLXBlbWJ1a2FhbtIBAA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street Lepas Landas, Meroket 1.100 Poin di Pembukaan - CNBC Indonesia"
Post a Comment