Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) selama sepekan turun 2,73% week on week (wow) sebesar Rp 24.000 menjadi Rp 878.000/gram dari harga pekan sebelumnya Sabtu (11/4/2020) di Rp 902.000/gram. Harga ini adalah acuan untuk emas 100 gram.
Harga emas Antam sempat menguat pada perdagangan awal pekan (13/4/2020) yang naik 0,11% sebesar Rp 1.000 pada Rp 903.000/gram. Namun pada perdagangan hari-hari berikutnya harga emas Antam terus terdepresiasi hingga perdagangan Sabtu ini (18/4/2020) ke level Rp 878.000/gram.
Timbul pertanyaan, kenapa harga emas Antam bisa turun mengingat sebagai aset safe haven mestinya harga emas berada pada tren penguatan di tengah pandemi virus corona yang semakin meluas? Apalagi harga emas global juga dalam tren positif di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi menuju jurang resesi.
Bahkan harga emas global di pasar spot sempat mencapai US$ 1.727,70/troy ons pada penutupan perdaganan hari Selasa (14/4/2020) yang menyentuh level tertinggi baru dalam kurun 7 tahun, melansir dari Revinitif.
Seharusnya ketika harga emas dunia melonjak, harga emas Antam bisa mengikutinya, tetapi ini malah sebaliknya.
Kok bisa?
Salah satu penyebabnya ialah, ketika harga emas dunia melonjak alias menguat, ternyata mata uang Garuda juga mengalami penguatan selama sepekan terakhir. Dimana nilai tukar rupiah mengalami penguatan 2,6% (week on week/wow) di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Jadi jika dihitung-hitung hingga penutupan perdagangan sepekan terkahir, rupiah sudah menguat 2,6%% sebesar Rp 400/US$ yang sekarang berada di level Rp 15.400/US$.
Mari kita hitung lebih lanjut.
Sebelum menghitung kita harus mengetahui beberapa konsep dasar. Harga yang tertera adalah dalam satuan US$ dengan berat troy ons pada harga emas dunia.
Kita harus mengubah berat troy ons ke satuan berat gram. Dari satuan berat gram baru kita konversi nilai US$ tersebut ke rupiah. 1 troy ons ekuivalen atau sama dengan 31,1034768 gram (Untuk kemudahan kita ambil angka 31,1 gram).
Jadi, jika harga emas dunia di pasar spot pada penutupan perdagangan akhir pekan (17/4/2020) yang berada di level US$ 1.684,19/troy ons dibagi dengan 31,1, maka didapat US$ 54,15 per gram.
Nah, harga emas dunia per gram ini kita kalikan dengan nilai tukar rupiah saat ini di Rp 15.400/US$ hasilnya adalah Rp 833.910/gram. Padahal saat ini harga emas Antam berada di Rp 878.00/gram masih lebih tinggi dari harga seharusnya.
Oleh sebab itu, bukan karena aset safe haven seperti emas Antam ini kehilangan sinarnya, melainkan ada faktor nilai tukar rupiah yang menguat 2,6% terhadap dolar AS.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL2ludmVzdG1lbnQvMjAyMDA0MTgxMDQ1NTctMjEtMTUyODMyL2FwZXMtc2VwZWthbi1oYXJnYS1lbWFzLWFudGFtLWplYmxvay1ycC0yNDAwMC1ncmFt0gEA?oc=5
2020-04-18 05:22:56Z
52782138743980
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Apes! Sepekan Harga Emas Antam Jeblok Rp 24.000/gram - CNBC Indonesia"
Post a Comment