Search

BRI & BCA Kuasai Hampir Sepertiga Transaksi BEI Hari Ini - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham dua bank besar Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ditransaksikan lebih dari Rp 500 miliar atau setengah triliun pada pada perdagangan sesi I, Jumat ini (17/4/2020).

Nilai transaksi kedua saham tersebut hampir mencapai 30% dari total nilai transaksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan data perdagangan BEI, nilai transaksi saham berkode BBRI tercatat mencapai Rp 693,56 miliar, dari total volume 253,06 juta saham dengan frekuensi 22.899 kali. Aksi borong investor pada saham BRI membuat harga saham bank dengan aset terbesar di Indonesia ini melesat 6,51% ke level harga Rp 2.780/saham.


Sedangkan akumulasi nilai transaksi saham berkode BBCA pada sesi I mencapai Rp 530 miliar, dari total volume 19,7 juta unit saham dengan frekuensi 15.416 kali. Harga saham BCA terangkat 3,05% menjadi Rp 27.000/saham pada penutupan sesi I.

Jika digabung, nilai transaksi keduanya menembus Rp 1,22 triliun, artinya nilai transaksi kedua saham tersebut mencapai 29,1% atau hampir sepertiga dari total nilai transakssi saham hari ini di sesi I yakni Rp 4,21 triliun.

Investor asing tercatat ikut masuk membeli saham BRI, akumulasi net buy atau beli bersih asing pada saham ini mencapai Rp 43,98 miliar. Sebaliknya, pada saham BCA, asing tercatat membukukan jual bersih atau net sell senilai Rp 6,09 miliar.

Pada sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan tercatat menguat 2,9% ke level 4.610,36. Sementara asing tercatat masih membukukan net sell sebesar Rp 237,4 miliar di seluruh pasar.


Pemicu penguatan IHSG hari ini adalah kabar dari Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan pembukaan kembali kegiatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Keputusan itu diambil Trump karena menurutnya jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) di AS sudah mulai menurun dan bahwa pembatasan (shutdown) sebagian wilayah untuk menekan penyebaran wabah dianggapnya telah membuahkan hasil.

"Jelas bahwa strategi agresif kami berhasil," katanya dalam konferensi pers, mengutip AFP. "Pertempuran berlanjut tetapi data menunjukkan bahwa pertumbuhan kasus-kasus baru secara nasional telah melewati puncaknya."

Namun ada kabar negatif dari China terkait pertumbuhan kuartal I-2020 yang sepertinya sudah di-price in (antisipasi) pelaku pasar. Biro Statistik Nasional Negeri Tirai Bambu melaporkan, ekonomi pada kuartal I-2020 terkontraksi alias tumbuh negatif -6,8% year-on-year (YoY).

Ini adalah kontraksi pertama sejak China mencatat pertumbuhan ekonomi secara YoY pada 1992.

China adalah negara yang pertama merasakan pukulan pandemi virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19) karena virus itu memang bermula dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei. Namun, China pulih dengan sangat cepat.

"Beberapa indikator menunjukkan bahwa pada Maret pun sudah ada perbaikan dibandingkan Januari-Februari. Ini adalah bukti ekonomi China sudah pulih dari keterpurukan, meski secara bertahap. Jadi mulai kuartal II-2020 sepertinya kita akan melihat stabilitas, mungkin akan ada pertumbuhan di kisaran 2%," papar Nathan Chow, Ekonom Senior DBS yang berbasis di Hong Kong, seperti dikutip dari Reuters.

[Gambas:Video CNBC]

(hps/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDQxNzExNDcyNy0xNy0xNTI2MzgvYnJpLWJjYS1rdWFzYWktaGFtcGlyLXNlcGVydGlnYS10cmFuc2Frc2ktYmVpLWhhcmktaW5p0gEA?oc=5

2020-04-17 05:19:20Z
52782135991226

Bagikan Berita Ini

0 Response to "BRI & BCA Kuasai Hampir Sepertiga Transaksi BEI Hari Ini - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.