Search

Erick: BUMN Raksasa Harus Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong perusahaan pelat merah untuk bisa menjadi produsen baterai ion lithium yang bisa digunakan untuk kendaraan listrik. Perusahaan BUMN yang diminta disebut telah membuat konsorsium untuk mempercepat proses tersebut.

Adapun perusahaan yang membuat konsorsium ini antara lain PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT PLN (Persero) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana ini dibuat untuk jangka panjang hingga 10 tahun ke depan karena perusahaan BUMN tak boleh ketinggalan dalam hal pengembangan. Apalagi penggunaan kendaraan listrik akan menjadi masa depan di Indonesia.


"Mimpi yang lebih besar yaitu konsorsium Pertamina, Telkom, PLN, Inalum untuk mencari solusi energi dalam arti baterai listrik karena ke depan mobil motor yang paling mahal baterai 50%-nya. Ini kita coba jangka panjang 10 tahun ke depan ini kita coba cari dan ga tanggung tanggung yang ikut konsorsium kan ini raja-rajanya BUMN," kata Erick, Sabtu (13/6/2020).

Sebelumnya, Erick menyebutkan bahwa keempat BUMN tersebut harus bisa memanfaatkan teknologi dan betul-betul harus dijalankan.

"Saya mau BUMN ciptakan dan manfaatkan teknologi, tapi tidak mangkrak. Tadi baru rapat PLN, Pertamina, Inalum, Telkom untuk bahas teknologi itu," kata Erick dalam paparannya di CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, Rabu (26/2/2020).

Teknologi yang ia maksud adalah untuk membahas electronic vehicles battery. "Mereka duduk bersama, untuk cari teknologi yang baru," jelasnya.

Erick menegaskan ia tak ingin BUMN bergerak sendiri-sendiri. Apalagi jika memiliki satu tujuan, seperti pengembangan baterai mobil listrik.

PT Pertamina (Persero) berencana membangun pabrik baterai. Perusahaan pelat merah ini juga menggandeng Inalum untuk material baterai.

Director For Planning, Investment, and Risk Management Pertamina Heru Setiawan mengatakan meski saat ini demand baterai listrik belum banyak, namun perusahaan tetap menyiapkan pabrik baterai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumsi energi masyarakat dari bahan bakar fosil yang tinggi jejak karbon, menjadi kendaraan listrik.

Saksikan video terkait di bawah ini:


(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDYxMzE0NDYwMy0xNy0xNjUxMzgvZXJpY2stYnVtbi1yYWtzYXNhLWhhcnVzLWphZGktcHJvZHVzZW4tYmF0ZXJhaS1tb2JpbC1saXN0cmlr0gEA?oc=5

2020-06-13 08:07:00Z
52782229963133

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Erick: BUMN Raksasa Harus Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.