Search

Dapat Amunisi, Siap-siap IHSG Melesat Tembus 5.200 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (22/7/2020) bakal mendapatkan dorongan kenaikan dari bursa saham Wall Street AS dan juga sentimen positif terkait vaksin corona.

Sebelumnya, pada perdagangan Selasa kemarin (21/7/2020) IHSG melenggang ke zona hijau, ditutup naik 63,6 poin atau 1,26% ke level 5.114,71 setelah kandidat vaksin corona dari China telah tiba di Indonesia dan sedang dalam uji klinis.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengkonfirmasi bahwa kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech dalam proses uji klinis tahap tiga di PT Bio Farma (Persero).


Sebulan lalu, Sinovac Biotech mengumumkan vaksin yang dikembangkannya menunjukkan hasil positif pada uji klinis fase 1 dan 2. Vaksin ini aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi pertahanan diri melawan infeksi virus Covid-19.

Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 9,4 triliun, investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 94,2 miliar di semua pasar. Ada sebanyak 267 saham naik, sementara sebanyak 169 saham turun dan 150 stagnan.

Saham-saham yang membukukan penguatan di antaranya saham PT Indofarma Tbk (INAF) (24,90%), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) (24,73%), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (16,60%), sedangkan PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) (13,76%) dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) (13,64%).

Selain itu, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan raksasa farmasi seperti Pfizer, Moderna serta AstraZeneca dan Universitas Oxford setelah dinyatakan lulus uji coba ke manusia di tahap awal juga menopang bursa saham global.

Vaksin yang dikembangkan raksasa farmasi AstraZeneca dan Universitas Oxford dinyatakan lulus uji coba ke manusia di tahap awal. Disebut dalam jurnal medis The Lancet, vaksin bernama ChAdOx1 nCoV-19 (AZD1222) menghasilkan respon kekebalan.

Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), yaitu Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (Rabu pagi waktu Indonesia) berakhir variatif.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 159,53 poin atau 0,60% menjadi 26.840,40 dan S&P 500 menguat 5,46 poin atau 0,17% menjadi 3.257,30, sementara indeks Nasdaq turun 86,73 poin atau 0,81% menjadi 10.680,36.

Kenaikan indeks Dow Jones sebagian disebabkan oleh naiknya saham perusahaan raksasa energi seperti Chevron (CVX) dan Exxon Mobil (XOM), yang masing-masing naik sebesar 7,1% dan 5,1%, karena harga minyak mentah untuk pengiriman Agustus melonjak US$ 1,15 ke level tertinggi empat bulan pada US$ 41,96 per barel.

Para pelaku pasar juga bereaksi terhadap berita bahwa para pemimpin Uni Eropa menyetujui paket bantuan atau stimulus untuk mengatasi situasi ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona.

Setelah 4 hari pembicaraan di Brussels, para pemimpin UE menyetujui paket stimulus senilai 750 miliar euro. Dengan demikian, blok tersebut akan bersama-sama menerbitkan utang yang akan diberikan kepada negara-negara anggota yang paling terpukul oleh Covid-19.

Dari rencana pemulihan 750 miliar euro, 390 miliar euro akan dalam bentuk hibah dan 360 miliar euro dari pinjaman suku bunga rendah. Sekarang, kesepakatan itu harus disetujui oleh parlemen dari 27 negara anggota.

Pada catatan pukul 07.50 WIB, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,30% pada 26.807, sedangkan S&P 500 menguat 0,22% menjadi 3.258 dan Nasdaq Composite 100 naik 0,13% pada 10.865.

Pada perdagangan pagi ini Rabu (22/7/2020) penguatan bursa Wall Street kontrak berjangka (futures) kemungkinan menjadi daya dorong IHSG untuk menguat.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area resistance, dengan garis BB yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya masih cenderung menguat.

Untuk melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 5.150 hingga area 5.200. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 5.070 hingga area 5.010.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berpotongan ke atas dari wilayah negatif, maka kecenderungan pergerakan untuk naik.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 64 setelah menyentuh level oversold, dengan garis yang bergerak turun, maka IHSG kemungkinan terkoreksi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area resistance dengan garis yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung naik lebih lanjut, hal ini juga terkonfirmasi dengan MACD yang berpotongan ke atas.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(har/har)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDcyMjA4MDMxOS0xNy0xNzQ0NjcvZGFwYXQtYW11bmlzaS1zaWFwLXNpYXAtaWhzZy1tZWxlc2F0LXRlbWJ1cy01MjAw0gEA?oc=5

2020-07-22 01:25:01Z
52782292278634

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dapat Amunisi, Siap-siap IHSG Melesat Tembus 5.200 - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.