Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten-emiten Grup Sinarmas pada perdagangan sesi II Selasa kemarin (14/7/2020) sebagian besar ditutup terkoreksi, melanjutkan tekanan yang diderita sejak perdagangan pagi. Penurunan ini terjadi di tengah sentimen gugatan harta waris keturunan dari pendiri Grup Sinarmas, mendiang Eka Tjipta Widjaja.
Berdasarkan data situs Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, ada 12 perusahaan Grup Sinar Mas yang dipersoalkan oleh penggugat, dalam hal ini Freddy Widjaja, salah satu anak pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja, yang mengajukan gugatan hak waris/wasiat atas kepada lima saudara tirinya.
Ke-12 perusahaan tersebut yakni:
1. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology TbK (SMAR)
2. PT Sinar Mas Multi Artha Tbk (SMMA)
3. Sinar Mas Land
4. PT Bank Sinar Mas Tbk (BSIM)
5. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
6. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
7. PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
8. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR)
9. Asia Food and Properties Limited
10. China Renewable Energy Investment Limited
11. PT. Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
12. Paper Excellence BV Netherlands
Saham INKP & TKIM Parah
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), setidaknya ada sembilan emiten Sinar Mas Group yang tercatat di BEI, termasuk dua perusahaan di bawah Sinarmas Land yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI).
Kemarin, saham SMAR ditutup minus 0,30% di posisi Rp 3.300/saham padahal sempat menguat di sesi I. Berikutnya saham SMMA minus 0,86% di level Rp 17.350/saham.
Selanjutnya saham BSIM turun 1,92%% di posisi Rp 510/saham. Adapun saham BSDE stagnan di level Rp 750/saham dan saham DUTI mampu naik sendirian 2,35% di level 4.790/saham.
Di sisi lain, ada dua saham perusahaan kertas Sinarmas yakni INKP dan TKIM juga terkoreksi. Saham TKIM ambles 5,96%, dan INKP turun 5,50% di level Rp 7.300/saham
Dari perbankan, saham MCOR turun 1,32% di posisi harga Rp 149/saham, sementara saham GEMS masih disuspensi BEI karena masih belum memenuhi ketentuan minimal saham publik, bahkan terancam didepak (delisting) dari bursa.
Khusus untuk MCOR, Sinar Mas Multiartha memang akan menjadi salah satu pemegang saham Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR) atau CCB Indonesia, setelah menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari penerbitan saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue CCB Indonesia.
(tas/tas)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDcxNDIyMzMwNy0xNy0xNzI3MzYvcmFtYWktcmVidXRhbi13YXJpc2FuLTYtc2FoYW0tZ3J1cC1zaW5hci1tYXMtZHJvcC1rZW1hcmlu0gEA?oc=5
2020-07-14 23:36:00Z
52782279460151
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ramai 'Rebutan' Warisan, 6 Saham Grup Sinar Mas Drop Kemarin - CNBC Indonesia"
Post a Comment