Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura resmi resesi kemarin. Pengumuman ini disampaikan melalui Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura, Selasa (14/7/2020).
Secara kuartalan, ekonomi Singapura di kuartal II 2020 berkontraksi atau minus 41,2%. Sementara secara tahunan, PDB anjlok 12,6%.
Ini melebihi survei sejumlah lembaga dan ekonom. Corona memukul keras ekonomi Singapura yang fokus pada perdagangan.
MTI pun memperkirakan ekonomi negeri itu dalam setahun bisa berkontraksi di rentan. 7-4%. Ini menjadi resesi terburuk bagi negeri kota itu sejak 1965.
Meski demikian, selain Singapura, sebenarnya ada sejumlah negara lainnya yang juga sudah masuk resesi. Berikut rangkumannya:
Jepang
Jepang terjun ke dalam resesi pertama sejak 2015 karena corona pada pengumuman resmi Mei lalu. Secara kuartalan ekonomi kuartal I 2020 berkontraksi atau minus 0,9%.
Penurunan PDB di kuartal ini mengikuti kontraksi 1,9% di kuartal-IV tahun 2019 lalu. Tahun lalu ekonomi Jepang terhantam kenaikan pajak dan bencana topan.
Konsumsi swasta turun 0,7%. Sementara belanja modal turun 0,5% dan ekspor turun 6,0%.
Meski demikian, hasil ini lebih baik dari perkiraan ekonom. Sebelumnya kontraksi diperkirakan 1,1%.
Dengan data ini Jepang memenuhi defisnisi resesi teknis. Meski resesi sebenarnya biasanya lebih mengarah pada pertumbuhan ekonomi negatif dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun.
Sementara secara year on year/yoy, ekonomi berkontraksi 3,4% pada kuartal ini. Sebelumnya di Oktober-Desember 2019, ekonomi turun 7,3%.
Jerman
Jerman mengumumkan masuk jurang resesi sejak April 2020. Perlambatan ekonomi karena corona membuat runtuhnya permintaan global, gangguang pasokan, perubahan perilaku konsumen dan ketidakpastian di kalangan investor.
Hal ini ditegaskan Kementerian Ekonomi Jerman dalam laporan bulanan yang dikutip Reuters. Bahkan, pelonggaran pembatasan sosial disebut belum akan memulihkan ekonomi hingga pertengahan tahun.
Ekonomi Jerman menyusut 2,2% di kuatal I 2020 secara kuartalan, sebagaimana data dikeluarkan Kantor Statistik Federal. Padahal di kuartal IV 2019, ekonomi kontraksi 0,1%.
Ini berarti pertumbuhan PDB Jerman negatif dua kuartal berturut-turut. Ini menunjukkan definisi teknis resesi.
Prancis dan Italia
Prancis dan Italia juga lebih dulu mempublikasikan resesi. Di Maret kemarin corona memukul keras ekonomi kedua negara hingga menyebabkan kontraksi dua kuartal berturut-turut.
PDB Prancis, turun 5,8% di kuartal I 2020 menurut data badan statistik negara itu INSEE. Ini menjadi penurunan terbesar sejak 1949.
Sebelumnya, di kuartal akhir 2019, PDB Prancis telah merosot -0,1%. Ekonomi melemah karena lockdown yang diberlakukan untuk menahan penyebaran Covid-19.
Italia juga memasuki resesi di kuartal I 2020 kemarin. Saat, PDB dilaporkan turun 4,7% dibandingkan kuartal sebelumnya, sebagaimana dilaporkan lembaga statistik setempat ISTAT.
Ini merupakan data terburuk sejak 1995. Sebelumnya di kuartal akhir 2019, ekonomi Itali 0,3%.
(sef/sef)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiYmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMDA3MTUwNzMxMzQtNC0xNzI3NTIvc2luZ2FwdXJhLXJlc2VzaS1qZXJtYW4tZGFuLWplcGFuZy1qdWdh0gEA?oc=5
2020-07-15 00:55:00Z
CBMiYmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMDA3MTUwNzMxMzQtNC0xNzI3NTIvc2luZ2FwdXJhLXJlc2VzaS1qZXJtYW4tZGFuLWplcGFuZy1qdWdh0gEA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Singapura Resesi, Jerman dan Jepang Juga - CNBC Indonesia"
Post a Comment