Search

Biden Unggul, Ini 5 Saham yang Dikoleksi & Dilepas Asing - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 3,04% di level 5.260,33 pada perdagangan Kamis kemarin (5/11/2020). Bahkan indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sempat melesat ke level harian tertinggi 5.260.

Kenaikan IHSG ini terjadi di tengah sentimen pengumuman RI masuk resesi dan pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).

Data BEI menunjukkan, nilai transaksi mencapai Rp 9,90 triliun dengan 320 saham menguat, 140 saham melorot, dan sisanya 150 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 14,64 miliar saham dengan frekuensi perdagangan 383.592 kali.


Untuk pertama kalinya pekan ini, asing juga mencatatkan net buy atau beli bersih sebesar Rp 924,40 miliar di pasar reguler, sementara di pasar nego dan tunai terjadi jual bersih (net sell) Rp 214,36 miliar.

Berdasarkan data BEI, ada sejumlah saham yang mencatatkan penguatan dan jumlah net buy asing cukup besar, sebagian besar berasal dari emiten-emiten perbankan dengan kapitalisasi besar.

Top Foreign Buy 5 November 2020

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), net buy Rp 492,8 miliar, saham naik 5,67% di Rp 30.750
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Rp 257,4 miliar, saham naik 6,08% Rp 3.490
3. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Rp 46,9 miliar, saham naik 1,28% Rp 7.900
4. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Rp 45,6 miliar, saham naik 4,30% Rp 1.940
5. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Rp 27,3 miliar, saham melesat 9,04% Rp 9.950

Kapitalisasi pasar BBCA dan BBRI yang mencatatkan net buy terbesar yakni masing-masing Rp 751,14 triliun dan Rp 430,48 triliun. BCA masih menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Bank Central Asia sudah melaporkan perolehan laba pada kuartal III-2020 atau 9 bulan tahun ini yang turun 4,2% menjadi Rp 20,04 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu BCA membukukan laba bersih Rp 20,9 triliun.

Sementara itu, kapitalisasi pasar UNVR mencapai Rp 301,39 triliun, lalu MDKA Rp 42,48 triliun, dan SMGR Rp 59,02 triliun.

Penguatan IHSG sudah tampak pada penutupan sesi I ketika indeks acuan utama pasar saham RI ini juga menguat tajam 1,85% ke 5.199,691. Sebelumnya, IHSG bahkan menyentuh level 5.217,19 atau melesat 2,19%.

Di sisi lain masih ada lima saham yang banyak dilepas asing alias top foreign sell.

Top Foreign Sell 5 November 2020

1. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), net sell Rp 63,7 miliar, saham naik 0,51% di Rp 990
2. PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Rp 43,3 miliar, saham naik 2,04% Rp 750
3. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Rp 38,5 miliar, saham melesat 3,68% Rp 845
4. PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), Rp 32,2 miliar, saham ambles 5,95% Rp 870
5. PT United Tractors tbk (UNTR), Rp 13,8 miliar, saham naik 1,33% Rp 20.875

Hasil sementara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan keunggulan calon Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden dari lawannya petahana Partai Republik, Donald Trump, memberikan tenaga bagi IHSG untuk menguat pada perdagangan kemarin.

Berdasarkan data dari NBC News, hingga sore kemarin, Joe Biden dari Partai Demokrat masih unggul dengan perolehan 72 juta suara populer dan 264 suara elektoral meninggalkan rivalnya Donald Trump dari Partai Republik dan petahana dengan 68,6 juta suara voting populer dan 214 suara elektoral di Pilpres AS.

Hanya saja masih ada risiko besar yang dihadapi terutama dari pemilu AS juga belum bisa dikatakan selesai.

"Masih ada berbagai permasalahan yang menimbulkan risiko ketidakpastian seperti adanya wacana Trump yang akan menggugat hasil pemilu hingga meminta penghitungan disetop sementara," kata pengamat pasar modal dan Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, di Jakarta, dikutip Jumat (6/11/2020).

Sementara itu dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Ini menjadi kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya output ekonomi tumbuh negatif 5,32% YoY. Republik Indonesia (RI) sah masuk jurang resesi untuk kali pertama sejak 1999.

Realisasi ini lebih dalam dibandingkan estimasi pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi tumbuh -3,13% YoY sementara konsensus Reuters berada di -3% YoY.


"Perekonomian di berbagai negara pada triwulan III lebih baik dibandingkan dengan triwulan II. Namun masih ada kendala karena tingginya kasus Covid-19. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam triwulan-triwulan mendatang. Perekonomian beberapa negara mitra dagang Indonesia pada triwulan III masih terkontraksi, tetapi tidak sedalam triwulan II," papar Suhariyanto, Kepala BPS.

Secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), BPS melaporkan PDB Indonesia mampu tumbuh positif 5,05% pada kuartal III-2020. Namun pertumbuhan ekonomi secara kumulatif Januari-September 2020 (cummulative-to-cummulative/CtC) adalah -2,03%.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTEwNTIxMjEwNi0xNy0xOTk2ODcvYmlkZW4tdW5nZ3VsLWluaS01LXNhaGFtLXlhbmctZGlrb2xla3NpLWRpbGVwYXMtYXNpbmfSAQA?oc=5

2020-11-05 23:22:59Z
52782461987449

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Biden Unggul, Ini 5 Saham yang Dikoleksi & Dilepas Asing - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.