Jakarta, CNBC Indonesia - Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menyentuh level di atas 5.700, saham-saham berkapitalisasi pasar (market cap) di bawah Rp 5 triliun menjadi buruan investor domestik dan memimpin top gainers di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data perdagangan BEI menunjukkan, pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (24/11), IHSG ditutup melesat 0,85% di level 5.701, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,95 triliun. Terdapat 291 saham naik, 171 saham turun, dan 171 saham stagnan.
Dengan penguatan tersebut, IHSG sudah melesat 11,96% dalam sebulan terakhir, dan 6 bulan terakhir mampu menguat hingga 22,89%.
Asing tercatat masuk di pasar nego dan tunai Rp 126,47 miliar, sementara itu di pasar reguler asing tercatat net sell Rp 2,46 miliar.
Menariknya, saham-saham top gainers dihuni oleh emiten-emiten berkapitalisasi pasar di bawah Rp 5 triliun.
Top Gainers 24 Nov
1. Elnusa (ELSA), +15,04% Rp 306, market cap Rp 2,23 triliun
2. Matahari Departement (LPPG), +12,78% Rp 1.280, market cap Rp 3,36 triliun
3. Wika Gedung (WEGE), + 12,15% Rp 240, market cap Rp 2,30 triliun
4. Tiga Pilar (AISA), +8,89% Rp 294, market cap Rp 2,11 triliun
5. Global Mediacom (BMTR), +7,69% Rp 280, market cap Rp 4,64 triliun
6. Bumi Resources (BUMI), +7,55%, Rp 57, market cap Rp 3,89 triliun
7. Bekasi Fajar (BEST), +5,91% Rp 197, market cap Rp 1,90 triliun
8. Adhi Karya (ADHI), +4,88% Rp 1.075, market cap Rp 3,83 triliun
9. Paninvest (PNIN), +4,03% Rp 775, market cap Rp 3,15 triliun
10. Steel Pipe (ISSP), +3,23% Rp 160, market cap Rp 1,15 triliun
Meski demikian ada dua saham yang sebetulnya menguasai top gainers Selasa kemarin yakni PT PP Properti Tbk (PPRO), melesat 34,29% di level Rp 94/saham, tapi kapitalisasi pasar anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini mencapai Rp 5,80 triliun.
Selanjutnya ada PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dengan kenaikan hingga 23,90% di level Rp 985/saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 9,78 triliun.
Edwin Sebayang, Head of Research MNC Sekuritas, pun mencermati beberapa emiten sektor konstruksi yang bisa menjadi pilihan investor. Misalnya induk usaha PPRO, PTPP baru mendapatkan kontrak baru Rp 17,42 triliun per 23 November lalu. Jumlah itu setara dengan 70% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini.
"Perseroan disebutkan optimistis dapat merealisasikan kontrak baru tahun 2020, yakni Rp 25 triliun," kata Edwin dalam riset hariannya.
Selain itu, ada PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang membukukan kontrak baru senilai Rp 1,68 triliun per Oktober 2020, atau tercapai sebesar 33,6% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 5 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTEyNTA1NTEwOC0xNy0yMDQzNjkvc2FoYW0ta2FwaXRhbGlzYXNpLXJwLTUtdC1rZS1iYXdhaC1qYWRpLWJ1cnVhbi1pbmktZGFmdGFybnlh0gEA?oc=5
2020-11-24 23:45:45Z
52782489662161
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saham Kapitalisasi Rp 5 T ke Bawah Jadi Buruan, Ini Daftarnya - CNBC Indonesia"
Post a Comment