Search

Bak 'Tahu Bulat Digoreng Dadakan', 14 Saham Kena Auto Reject - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (7/12/20) ditutup melesat kencang 2,07% ke level 5.930,75.

IHSG mampu menghijau tebal setelah Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang juga diuji klinis di dalam negeri dan dipesan RI akhirnya mendarat di Tanah Air kemarin malam.


Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp327miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp17,3 triliun. Terpantau 364 saham naik, 126 saham turun, sisanya 138 stagnan.

Kedatangan vaksin Sinovac ke Tanah Air menjadi sentimen positif tersendiri pada perdagangan hari ini. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin yang diangkut menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.25 WIB pada Minggu (6/12/2020).

Melesatnya IHSG memicu berberapa saham melesat tinggi hingga menyentuh level ARA alias Auto Reject Atas yakni batasan kenaikan tertinggi dalam sehari yang diatur oleh regulator. Simak tabel berikut.

Terpantau pada perdagangan kemarin, terdapat 13 emiten yang harga sahamnya terbang menyentuh level ARA.

Perlu dicatat level ARA setiap saham berbeda-beda di mana untuk saham dengan harga Rp 200/unit ke bawah batasan auto reject-nya adalah 35% sedangkan untuk saham dengan harga Rp 200/unit hingga Rp 5.000/unit batasan ARA-nya 25%.

Kenaikan hari ini sendiri dipimpin oleh saham PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON) yang terbang 34,72% ke level harga RP 97/unit meski melesat kencang nilai perdagangan ICON tergolong kecil yakni hanya Rp 369 juta.

Menariknya, saham-saham farmasi dan sektor pendukungnya berhasil melesat kencang pada perdagangan hari ini. Terpantau saham-saham sektor farmasi seperti PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT IndoFarma Tbk (INAF), PT Phapros Tbk (PEHA), dan emiten jarum suntik PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) terbang hingga menyentuh level ARA.

Saham-saham ini diuntungkan oleh sentimen vaksin Sinovac yang telah tiba di Tanah Air.

Meskipun melesat, Tim Riset CNBC Indonesia menganggap bahwa kenaikan mayoritas saham-saham farmasi yang sudah melesat sejak vaksin Sinovac tiba di Indonesia pertama kali sudah tergolong tidak wajar.

Bahkan berberapa saham-saham ini sempat terpaksa di tato UMA (Unusial Market Activity) oleh BEI yang menandakan adanya pergerakan pasar tidak wajar di saham-saham tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTIwODA0NTEyMy0xNy0yMDc1MjAvYmFrLXRhaHUtYnVsYXQtZGlnb3JlbmctZGFkYWthbi0xNC1zYWhhbS1rZW5hLWF1dG8tcmVqZWN00gEA?oc=5

2020-12-08 00:43:40Z
52782511596917

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bak 'Tahu Bulat Digoreng Dadakan', 14 Saham Kena Auto Reject - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.