Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja negatif di bulan Mei 2022. Return bulanan indeks jika dibandingkan dengan penutupan di bulan April 2022 mencatatkan minus 1,11%.
Performa indeks di bulan Mei tahun ini cenderung mengikuti tren historisnya. Sejak tahun 2011-2021, rata-rata return bulanan IHSG pada Mei memang minus 0,68%.
Probabilitas IHSG melemah di bulan Mei juga terbilang cukup tinggi yaitu sebesar 45%. Banyak yang mengkaitkan tren ini dengan fenomena Sell in May and Go Away.
Namun di saat indeks mencatatkan koreksi, ada lima saham dengan return fantastis di bulan Mei. Bahkan ada yang memberikan capital gain lebih dari 100%.
Di posisi pertama ada saham PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA). Untuk diketahui, emiten perikanan yang satu ini baru saja melantai di bursa pada 27 Mei 2022.
Namun harga saham ASHA selalu ditutup di level auto reject atas (ARA). Hanya dalam kurun waktu 3 hari perdagangan saja, harga saham ASHA naik dari Rp 100/unit menjadi Rp 244/unit atau terbang 144%.
Saham ASHA menjadi saham dengan return paling fenomenal untuk bulan Mei 2022.
Kemudian di posisi kedua ada saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL). Sebenarnya harga saham BELL cenderung downtrend.
Namun fase akhir dari tren koreksi terjadi pada pekan kedua April 2022. Sejak tangga 15 April 2022 harga saham BELL melesat tajam tanpa henti.
Karena pergerakan harga yang liar, otoritas bursa bahkan sampai menggembok perdagangan saham ini 2x. Pertama pada 12 Mei 2022 dan kedua pada 19 Mei 2022 sampai akhir bulan.
Suspensi yang kedua sudah berlangsung lebih dari satu minggu. Namun jika dibandingkan dengan akhir April 2022 sampai dengan sebelum suspensi, harga saham BELL telah naik 114%.
Di posisi ketiga ada saham emiten developer PT Trimitra Propertindo Tbk dengan kode LAND. Harga saham LAND mulai mengawali fase uptrend sejak pekan ketiga April 2022.
Pada bulan lalu, return yang dihasilkan dari capital gain saham ini mencapai 106%.
Selanjutnya ada saham emiten packaging PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) yang melesat 84% sepanjang bulan Mei lalu.
Namun sejatinya harga saham AKPI cenderung bergerak sideways. Harga saham AKPI baru melesat pada akhir pekan lalu. Hanya dalam kurun waktu tiga hari perdagangan saja harga saham AKPI naik 87%.
Di posisi kelima ada emiten shipping yaitu PT Samudera Indonesia Tbk. Emiten yang berkode SMDR ini berhasil mencatatkan capital gain sebesar 75% di bulan Mei.
Katalis positif untuk harga saham SMDR adalah gangguan rantai pasok global dan peningkatan harga freight atau pelayaran sehingga turut berdampak pada kenaikan harga sahamnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ada yang Menahan, IHSG Batal Ambruk 1%
(trp/dhf)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDYwMTExNDkzNi0xNy0zNDM0NDkvNS1zYWhhbS1kZW5nYW4ta2VuYWlrYW4tdGVydGluZ2dpLXNhYXQtc2VsbC1vbi1tYXnSAQA?oc=5
2022-06-01 05:10:36Z
1454893796
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Saham Dengan Kenaikan Tertinggi Saat Sell On May - CNBC Indonesia"
Post a Comment