Jakarta, CNBC Indonesia - Likuidator dikabarkan mencoba untuk menyita aset pemilik dana lindung nilai kripto yang berbasis di Singapura, Three Arrows Capital (3AC) yang menjadi korban terbaru dari jatuhnya mata uang kripto.
Perusahaan ini sendiri didirikan oleh mantan pedagang Credit Suisse bernama Zhu Su dan Kyle Davies pada tahun 2012. Zhu adalah salah satu pendiri, direktur, CEO, dan CIO 3AC, sedangkan Davies adalah salah satu pendiri dan ketua perusahaan. Aset kripto mereka dilaporkan bernilai beberapa miliar dolar.
Beberapa dari kekayaan kripto Zhu dikabarkan telah dikonversikan ke dalam bentuk aset real estat selama beberapa tahun terakhir. Menurut pencarian judul properti, dari 2019 hingga 2021, Zhu membeli tiga bungalow di Singapura, atas namanya sendiri dan istrinya, Tao Yaqiong. Pembelian sendiri ditaksir mencapai US$83,55 juta.
Yang terbaru pada Desember lalu, Zhu dan Tao menjadi penyewa bersama dari Good Class Bungalow (GCB) yang dibeli atas nama putra mereka yang masih balita berusia tiga tahun. GCB dibeli mereka senilai US$48,8 juta dan berdiri di atas lahan seluas 31.863 kaki persegi di Yarwood Avenue di Kilburn Estate, tak jauh dari Dunearn Road Singapura.
GCB lain yang dia beli berada di daerah Botanic Gardens di Dalvey Road Singapura. GCB yang saat ini sedang dibangun itu dibeli seharga $ 28,5 juta ($ 1.831 psf) pada September 2020.
Sedangkan GCB terakhir adalah yang dia beli pada Juni 2019, tempat Zhu membeli bungalo strata di Balmoral Road Singapura seharga S$ 6,25 juta. Dengan luas strata 5.242 kaki persegi, ini adalah salah satu dari delapan bungalow strata yang terletak di dalam Goodwood Grand, pengembangan 73 unit yang mencakup blok kondominium 65 unit.
Zhu dan pihak lain yang terkait dengan 3AC diketahui secara kolektif memiliki lima properti kelas atas, termasuk tiga GCB, ruko, dan townhouse. Aset lainnya termasuk armada mobil kelas atas dan kapal pesiar.
Untuk diketahui, dua mitra di firma penasihat dan konsultan Teneo telah ditunjuk untuk menangani likuidasi 3AC.
3AC dilikuidasi oleh pengadilan di British Virgin Islands pada hari Senin, 27 Juni 2022 setelah 3AC gagal membayar kreditur. Pada 30 Juni 2022, Otoritas Moneter Singapura (MAS) menegur perusahaan tersebut karena memberikan informasi palsu dan melanggar aturan perizinan industri pengelolaan dana.
Kasus gagal bayar 3AC terkait dengan broker kripto Voyager Digital pada Senin (27/6). Ini karena 3AC gagal melakukan pembayaran atas pinjaman senilai lebih dari US$ 665 juta setara dengan Rp 9,9 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bitcoin-Ethereum Loyo, Kripto Ini Malah Melesat 48% Sepekan!
(dem)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDcwMzEzMTMzOS0xNy0zNTI1MDEvc2VkZXJldC1wcm9wZXJ0aS1taWxpay1iYW5kYXIta3JpcHRvLXlhbmctZ2FnYWwtYmF5YXItcnA5OS100gEA?oc=5
2022-07-03 07:00:18Z
1483310948
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sederet Properti Milik Bandar Kripto yang Gagal Bayar Rp9,9 T - CNBC Indonesia"
Post a Comment