JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dalam beberapa waktu ini terus tertekan seiring dengan kekhawatiran resesi dan inflasi yang tinggi.
Harga emas dunia pekan ini memang berhasil bangkit dengan menguat naik 0,3 persen secara mingguan, setelah membukukan kerugian kumulatif 5,2 persen selama tiga minggu sebelumnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange pada perdagangan akhir pekan ini menguat 8,40 dollar AS atau 0,49 persen, ditutup pada 1.728,60 dollar AS per ounce.
Sementara harga emas Antam Sabtu (9/9/2022) berada di posisi Rp 947.000 per gram alias sama dengan hari sebelumnya. Dalam sepekan ini emas produksi Aneka Tambang ini telah turun 0,42 persen dibandingkan harga awal pekan yang berada di posisi Rp 951.000 per gram,
Adapun di pegadaian harga emas Antam untuk ukuran 1 gram dibanderol Rp 975.000 pada Sabtu (10/9/2022). Posisi ini turun Rp 3.000 dibandingkan sebelumnya.
Baca juga: Apa Itu Inflasi?
Lalu apa yang menjadi penyebab harga emas turun?
Certified Financial Palnner Aline Wiratmaja mengatakan, salah satu penyebab turunnya harga emas adalah karena bank sentral AS alias The Fed menaikan suku bunga acuan.
Dia menjelaskan, ketika saat suku bunga acuan naik di AS, otomatis membuat mata uang dollar AS akan menguat. Sementara, ketika mata uang dollar AS menguat secara hukum kausalitas, harga emas dengan dollar berkebalikan.
"Dollar menguat, emas menurun. Dollar melemah, emas naik. Kenapa? Karena komoditas emas itu diperjualbelikan dalam mata uang dollar AS, kalau dollar lagi menguat otomatis emas yang bisa dibeli jadi lebih sedikit," ujar Aline Wiratmaja dalam Generasi Cuan Episode 16: Lebih Baik Investasi Emas Fisik, Digital atau Trading Emas? yang disiarkan dalam Youtube Kompas.com dikutip Minggu (11/9/2022).
Lebih lanjut Aline mengatakan, banyak orang yang menganggap emas adalah safe haven atau tempat yang aman untuk menyimpan hartanya.
Sebab sebut dia, emas adalah salah satu instrumen yang paling aman untuk menginvestasikan uang di tengah ketidakpastian global.
"Safe haven artinya ketika dunia lagi banyak ketidakpastian, taruh uang juga takut mau kemana, sementara yah orang mau nyari kenyamanan kan. Yah emas yang tepat memberi kenyamanan," kata dia.
"Kalau Waren Buffet ( salah satu orang terkaya di dunia) bilang If people become more afraid you make money, if the become less afraid you lose money. But the Gold it self doesnt produce anything. Yah memang kalau instrumen yang tepat itu emas kalau memang mau cuan," sambung dia.
Baca juga: Simak 4 Tips Investasi Emas untuk Investor Pemula
Kamu bisa menonton video lengkapnya di sini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiZWh0dHBzOi8vbW9uZXkua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjIvMDkvMTEvMTIxMzAwMTI2L2hhcmdhLWVtYXMtdHVydW4tbWFzaWgtb2tlLWJ1YXQtaW52ZXN0YXNpP3BhZ2U9YWxs0gFgaHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9tb25leS9yZWFkLzIwMjIvMDkvMTEvMTIxMzAwMTI2L2hhcmdhLWVtYXMtdHVydW4tbWFzaWgtb2tlLWJ1YXQtaW52ZXN0YXNp?oc=5
2022-09-11 05:13:00Z
1560567965
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Turun, Masih Oke buat Investasi? - Kompas.com - Kompas.com"
Post a Comment