Search

Rupiah Babak Belur Diamuk Dolar AS, Ini Penyebabnya - detikFinance

Jakarta -

Nilai tukar rupiah beberapa hari ini diamuk dolar AS yang sempat hampir mendekati Rp 15.300.

Angka ini terus berfluktuasi. Hari ini saja dolar AS berada di posisi Rp 15.237. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan fluktuasi ini terjadi karena beberapa sentimen eksternal.

Mulai dari angka inflasi di Amerika Serikat (AS) yang diprediksi 8,5%. Lalu adanya isu sabotase pipa gas hingga isu referendum yang dilakukan oleh Rusia di sejumlah wilayah di Ukraina.

Sedangkan dari Asia ada isu kudeta Presiden China Xi Jinping oleh jenderal militer. "Kondisi perpolitikan di China ini juga turut membuat gonjang-ganjing ekonomi negara itu. Kemudian ditambah kasus COVID-19 yang juga belum selesai," kata Ibrahim saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).

Dia mengungkapkan, dari dalam negeri. Presiden Joko Widodo telah menyampaikan jika pelemahan mata uang rupiah ini terjadi karena masalah eksternal. Hal ini disebut membuat pasar leih tenang sehingga sempat mengalami penguatan tipis.

"Di dalam negeri sebenarnya tidak ada isu sama sekali. Pejabat seperti BI juga sebaiknya hati-hati dalam menaikkan bunga acuan dan harus sesuai dengan ekspektasi di pasar," jelas dia.

Mengutip Reuters, Jumat (30/9/2022), hingga pukul 09.30 WIB the greenback berada di kisaran Rp 15.247. Trennya masih akan menguat.

Penguatan dolar AS sendiri tercatat cukup signifikan tahun ini. Dari awal tahun, pergerakan dolar AS terhadap rupiah terpantau dari level Rp 14.189-15.265 atau menguat 6,73%. Artinya, dolar AS sudah naik 1.000 poin lebih sejak awal tahun.

(kil/dna)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiZmh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYnVyc2EtZGFuLXZhbGFzL2QtNjMyMDg4NS9ydXBpYWgtYmFiYWstYmVsdXItZGlhbXVrLWRvbGFyLWFzLWluaS1wZW55ZWJhYm55YdIBAA?oc=5

2022-09-30 04:11:10Z
1584046043

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Babak Belur Diamuk Dolar AS, Ini Penyebabnya - detikFinance"

Post a Comment

Powered by Blogger.