Search

Dulu Primadona, Kini Nasib Saham-saham Ini Sengsara! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja aset berisiko domestik yaitu saham di awal pekan tahun 2023 terbilang buruk. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tahun lalu masuk jawara Asia di awal tahun justru menjadi yang terboncos.

IHSG tercatat mengalami pelemahan mingguan sebesar 2,42% dan ditutup di 6.684,56 pada perdagangan Jumat (6/1/2022).

Dengan kinerja tersebut, IHSG resmi menjadi indeks saham di kawasan Asia Pasifik dengan performa paling buruk, alias peringkat 'bontot'.

Investor asing masih ramai-ramai kabur dari pasar saham domestik seperti tercermin pada nilai net sell asing di seluruh pasar mencapai Rp 1,6 triliun sepanjang minggu lalu.

Di tengah pelemahan IHSG yang cukup dalam, hampir semua sektoral mengalami koreksi kecuali indeks consumer cyclicals yang memimpin dengan apresiasi 1,32% dan indeks sektoral basic materials dengan keaikan mingguan 0,51%.

Sebanyak 9 indeks sektoral sisanya mengalami penurunan. Namun yang menarik di sini adalah indeks sektoral energi justru menjadi indeks saham dengan kinerja paling buruk.

Di sepanjang minggu lalu indeks sektoral energi mencatatkan pelemahan hingga 7%. Untuk diketahui, indeks sektoral energi kebanyakan diisi oleh emiten-emiten tambang batu bara hingga perusahaan migas.

Sectoral Index

Weekly Return

Cyclicals

1.32%

Basic Materials

0.51%

Technology

-1.18%

Healthcare

-1.50%

Infrastructure

-2.33%

Transportation & Logistics

-2.46%

Financials

-2.95%

Industrials

-3.08%

Property & Real Estate

-3.15%

Non-Cyclicals

-3.37%

Energy

-7.01%

Saham-saham emiten batu bara pun mengalami pelemahan yang sangat dalam. Di antara saham-saham emiten si batu hitam dengan nilai kapitalisasi pasar besar yang mengalami penurunan paling tajam adalah saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang drop 18,44% dalam sepekan.

Semenatara itu saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang anjlok 9% lebih juga menjadi saham emiten batu bara yang paling banyak dilepas asing dengan net sell sebesar Rp 57,2 miliar.

Saham

Weekly Return

BYAN

-2.02%

BUMI

-8.07%

ADRO

-18.44%

TOBA

-9.92%

ITMG

-9.29%

PTBA

-7.05%

HRUM

-6.17%

INDY

-10.62%

Penurunan harga saham emiten batu bara juga mengekore pelemahan harga batu bara acuan global di awal pekan tahun 2023. Asal tahu saja, harga kontrak berjangka batu bara termal ICE Newcastle telah drop 5% lebih di awal tahun ini.

Selain penurunan harga batu bara global yang menjadi sentimen negatif, saham-saham tambang batu bara ini juga sudah mengalami penguatan yang signifikan tahun lalu. Tampaknya investor kini mulai beralih dan merotasi saham-saham yang dipilih untuk tahun 2023.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Saktinya IHSG Tahun Ini! Tiga Kali Tumbang, Tiga Kali Bangkit


(trp/trp)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDEwODIzNTE1Mi0xNy00MDM3NzAvZHVsdS1wcmltYWRvbmEta2luaS1uYXNpYi1zYWhhbS1zYWhhbS1pbmktc2VuZ3NhcmHSAXRodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMzAxMDgyMzUxNTItMTctNDAzNzcwL2R1bHUtcHJpbWFkb25hLWtpbmktbmFzaWItc2FoYW0tc2FoYW0taW5pLXNlbmdzYXJhL2FtcA?oc=5

2023-01-09 00:15:35Z
1727843748

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dulu Primadona, Kini Nasib Saham-saham Ini Sengsara! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.