Search

IHSG Ambrol 1,54%, Efek Bank Silicon Valley Sampai Indonesia? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (14/3/23) ditutup keluar zona psikologis 6.700 tepatnya di level 6.682.18 atau turun tajam 1,54% secara harian.

Koreksi IHSG tercermin dari 458 saham yang melemah. Hanya 96 saham yang menguat sementara 157 lainnya stagnan alias tak berubah.

Hingga istirahat siang, terdapat sekitar 12,79 miliar saham terlibat yang berpindah tangan sebanyak 856 ribu kali serta nilai transaksi sekitar Rp 6,55 triliun.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, seluruh sektor berada di wilayah negatif. Sektor Finansial menjadi sektor yang paling merugikan indeks, turun sebesar 2,04%.

IHSG melemah diseret mayoritas saham-saham raksasa yang juga merosot. Berdasarkan perubahan bobot indeks poinnya, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia menjadi yang paling beban, ambruk masing-masing 14,14 dan 13,49 indeks poin. Diposisi berikutnya, Bank Central Asia, tenggelam 8,87 indeks poin. Di urutan selanjutnya Gojek Tokopedia dan Bayan Resources juga turut membebani indeks 7 indeks poin lebih.

Koreksinya mayoritas saham perbankan terjadi di tengah masih lesunya saham-saham perbankan di global, terutama di AS, setelah adanya krisis yang menimpa SVB di AS.

Kolapsnya SVB membuat pelaku pasar kembali mengingat krisis yang terjadi pada 2008-2009, karena hal tersebut bisa dapat terjadi kembali pada tahun ini.

Belum berakhir kasus SVB, bank besar di AS lainnya juga ikut terkena dampaknya yakni Signature Bank, bank yang memiliki banyak nasabah di sektor real estate dan kripto di AS.

Menyusul terjadinya krisis pada SVB dan Signature Bank, Presiden AS Joe Biden menggelar konferensi pers pada Senin siang waktu setempat.

Biden memastikan jika pemerintah akan melakukan semua upaya untuk menjamin dana nasabah.

Pernyataan Biden tersebut berselang beberapa jam setelah Menteri Keuangan AS, The Fed, dan Lembaga Penjamin Simpanan FDIC mengeluarkan pernyataan bersama.

Namun, pernyataan tersebut belum mampu menekan kekhawatiran nasabah dan investor.

Meski ada tekanan dari global, tetapi ada kecenderungan bahwa perbankan di RI masih cukup kuat untuk menahan sentimen negatif dari global karena didukung oleh kinerjanya yang masih positif.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, industri perbankan Indonesia yang tidak memiliki hubungan bisnis, facility line maupun investasi pada produk sekuritisasi SVB.

Selain itu, berbeda dengan SVB dan perbankan di AS umumnya, bank-bank di Indonesia tidak memberikan kredit dan investasi kepada perusahaan technology startup maupun kripto.

Pada saat ini, kondisi perbankan Indonesia menunjukkan kinerja likuiditas yang baik dengan AL/NCD dan AL/DPK diatas threshold yakni sebesar 129,64% dan 29,13%, jauh diatas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Aset perbankan juga terjaga pada komposisi yang proporsional dengan komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang didominasi oleh current account and saving account (CASA) atau dana murah yang semakin meningkat sehingga tidak sensitif terhadap pergerakan suku bunga.

Demikian juga, untuk kinerja lainnya seperti risiko kredit, risiko pasar, permodalan dan profitabilitas masih terjaga dan tumbuh positif.

Oleh karena itu, koreksi saham perbankan RI yang masih berlanjut pada pagi hari ini cenderung lebih disebabkan karena faktor psikologis pasar yang merespons negatif dari krisis SVB dan Signature Bank, bukan dampak langsung dari kejatuhan kedua bank tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bukti Pasar Modal RI Cahaya Terang di Tengah Gelap Ekonomi


(fsd/fsd)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDMxNDExNDYxMC0xNy00MjE0ODQvaWhzZy1hbWJyb2wtMTU0LWVmZWstYmFuay1zaWxpY29uLXZhbGxleS1zYW1wYWktaW5kb25lc2lh0gF7aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjMwMzE0MTE0NjEwLTE3LTQyMTQ4NC9paHNnLWFtYnJvbC0xNTQtZWZlay1iYW5rLXNpbGljb24tdmFsbGV5LXNhbXBhaS1pbmRvbmVzaWEvYW1w?oc=5

2023-03-14 04:52:33Z
1831079445

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Ambrol 1,54%, Efek Bank Silicon Valley Sampai Indonesia? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.