Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit per Maret 2023 tercatat 9,38%. Angka ini naik 4bps dibandingkan periode bulan sebelumnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan untuk suku bunga deposito 1 bulan pada Maret tercatat 4,1% turun 2bps dibandingkan Februari 2023.
"Likuiditas yang memadai pada gilirannya mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit/pembiayaan bagi dunia usaha dan mengarahkan suku bunga perbankan yang kondusif mendukung pertumbuhan ekonomi," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (18/4/2023).
Di pasar uang, suku bunga IndONIA tetap rendah sebesar 5,65% pada 17 April 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek tercatat 6,24%, menurun 20bps dibandingkan dengan level Februari 2023, sedangkan imbal hasil SBN tenor jangka panjang terkendali.
Sejalan dengan stance kebijakan likuiditas Bank Indonesia yang akomodatif, indikator rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi yakni 28,91% pada Maret 2023.
Likuiditas perekonomian juga memadai tecermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) bulan Maret 2023 yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8% (yoy) dan 6,2% (yoy).
"Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit/pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Pertumbuhan kredit perbankan pada Maret 2023 tetap tinggi yaitu sebesar 9,93% (yoy). Pembiayaan syariah juga menunjukkan kinerja positif, dengan pertumbuhan lebih tinggi mencapai 19,43% (yoy) pada Maret 2023.
Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, yaitu mencapai 8,63% (yoy) pada Maret 2023, didukung realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 30,31 triliun hingga 31 Maret 2023.
Kredit atau pembiayaan yang tinggi didorong kondisi likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang masih longgar.
Pertumbuhan kredit atau pembiayaan juga ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan UMKM, serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga.
Bank Indonesia akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit/pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi.
"Dengan memperhatikan perkembangan dan upaya sinergis yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2023 sesuai dengan prakiraan sebelumnya yaitu dalam kisaran 10-12%," jelas dia.
(kil/dna)https://news.google.com/rss/articles/CBMiWGh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vbW9uZXRlci9kLTY2Nzk5OTIvc3VrdS1idW5nYS1rcmVkaXQtbmFpay1uYWlrLWtlLXB1bmNhay1ndW51bmfSAVxodHRwczovL2ZpbmFuY2UuZGV0aWsuY29tL21vbmV0ZXIvZC02Njc5OTkyL3N1a3UtYnVuZ2Eta3JlZGl0LW5haWstbmFpay1rZS1wdW5jYWstZ3VudW5nL2FtcA?oc=5
2023-04-18 08:39:46Z
1957263379
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Suku Bunga Kredit Naik-naik ke Puncak Gunung - detikFinance"
Post a Comment