Bisnis.com, JAKARTA – Investor diminta mewaspadai aksi jual investor asing selama pekan depan, setelah Ketua The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan bernada hawkish.
Sepanjang periode 28 Agustus – 1 September 2023, investor asing mencatatkan net sell jumbo sebesar Rp2,1 triliun. Hal ini terjadi setelah Jerome Powell menyatakan siap menaikkan suku bunga jika inflasi AS menunjukkan tanda-tanda peningkatan pada kuartal IV/2023.
“Net sell menjadi ancaman karena selama Agustus, asing mencatat net sell lebih dari Rp2 triliun. Ini tidak lepas dari pernyataan The Fed yang akan menaikkan fed rate,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina kepada Bisnis, Jumat (1/9/2023).
Kendati demikian, Martha menyatakan aksi jual bersih asing diperkirakan bakal semakin mengecil pada September 2023, lantaran ditopang oleh kondisi ekonomi yang positif.
Martha sebelumnya menyampaikan investor dapat wait and see di tengah aksi jual investor asing, khususnya untuk saham yang harganya terlampau tinggi. Oleh karena itu, pembelian saham dapat menunggu momen penurunan atau koreksi.
Sejumlah saham pilihan utama Mirae Asset, yang bisa dicermati ketika penurunan harga, mencakup BBCA, BMRI, ICBP, ISAT, EXCL, INTP, dan ASII. Saham-saham ini berada dalam sektor-sektor yang memiliki prospek positif pada tahun ini.
Sebagai informasi, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) masuk dalam jajaran saham paling banyak dijual asing sepekan.
Mengacu data RTI, saham BBCA milik Hartono bersaudara menjadi saham paling banyak dijual asing sepekan dengan net sell Rp704,4 miliar. Kinerja saham BBCA sepekan juga terkoreksi 0,54 persen ke level Rp9.225 per saham.
Adapun saham BBRI mencatatkan net foreign sell sebesar Rp606,7 miliar. Saham BBRI juga terkoreksi 0,45 persen sepekan ke level Rp5.575 per saham. Adapun saham TLKM membukukan net sell Rp298,4 miliar, disusul saham INCO dengan net foreign sell Rp123,1 miliar.
Sementara itu, berdasarkan data statistik mingguan Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG bergerak naik 1,19 persen ke posisi 6.977,65 dari 6.895,44 pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini juga meningkat sebesar 5,72 persen menjadi Rp10,97 triliun dibandingkan pekan sebelumnya sebelumnya sebesar Rp10,37 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
https://news.google.com/rss/articles/CBMiZmh0dHBzOi8vbWFya2V0LmJpc25pcy5jb20vcmVhZC8yMDIzMDkwMi83LzE2OTA4NDIvcmFtYWxhbi1paHNnLXBla2FuLWRlcGFuLXdhc3BhZGFpLXRla2FuYW4tanVhbC1hc2luZ9IBZWh0dHBzOi8vbS5iaXNuaXMuY29tL2FtcC9yZWFkLzIwMjMwOTAyLzcvMTY5MDg0Mi9yYW1hbGFuLWloc2ctcGVrYW4tZGVwYW4td2FzcGFkYWktdGVrYW5hbi1qdWFsLWFzaW5n?oc=5
2023-09-02 11:15:16Z
2388157880
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ramalan IHSG Pekan Depan, Waspadai Tekanan Jual Asing - Bisnis.com"
Post a Comment