
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan per kuartal III 2023 empat emiten bank besar RI terbilang solid. Keempat bank tersebut sukses mencetak pertumbuhan top line dan bottom line selama 9 bulan di tahun ini.
Bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meraih pendapatan bunga (dan syariah) bersih dan laba bersih terbesar di antara 'the big four' per akhir September 2023.
Sementara, bank swasta terbesar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan pertumbuhan pendapatan bunga (dan syariah) bersih terjumbo dibandingkan para peers terdekatnya. Sedangkan, bank BUMN lainnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih tertinggi di antara yang lainnya.
Berikut rincian penjelasan masing-masing rapor keuangan per kuartal III-2023 empat bank terjumbo di Tanah Air.
BBRI
Bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal III-2023. Mengutip publikasi laporan keuangan di media massa, BRI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43,99 triliun, naik 12,35% secara tahunan (year on year/yoy).
Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga (dan syariah) bersih yang tumbuh 4,86% menjadi Rp101,20 triliun pada kuartal III-2023. Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga BRI juga membengkak menjadi Rp30,69 triliun dari yang setahun sebelumnya Rp18,74 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pertumbuhan laba tersebut tidak terlepas dari optimalnya fungsi intermediasi perusahaan dan juga kemampuan perusahaan mengalang dana murah (current account savings account/CASA).
"Kontributor utama BRI Grup di antaranya adalah kemampuan BRI salurkan kredit doubledigit dan penghimpunan DPK dan CASA double digit," kata Sunarso dalam paparan kinerja kuartal III/2023, Rabu (25/10/2023).
Selain itu, pertumbuhan laba BRI juga disokong oleh kualitas kredit yang terjaga serta pendapatan non-bunga yang terus meningkat. Sunarso mengatakan sumbangsihfee based income (FBI) terhadap laba perusahaan secara konsisten meningkat.
Adapun dari sisi fungsi intermediasi, BRI menyalurkan kredit Rp 1.250,72 triliun, naik 12,53% yoy. Capaian ini selaras dengan target BRI untuk menutup 2023 dengan pertumbuhan kredit 10%-12% secara tahunan.
Derasnya penyaluran kredit BRI juga diikuti dengan terjaganya kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) grossbank per September 2023 turun 2 basis poin (bps) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni menjadi 3,07%.
Menurut Sunarso, sebagai bank yang fokus pada segmen UMKM, posisi NPL sekitar 3% terbilang sangat baik. Hal ini membuktikan bank memiliki kemampuan mengelola risiko portofolio kredit dengan karakter plafon kecil dan jumlah debitur banyak.
Selain itu, laba BRIjuga disokong oleh kemampuan bank meningkatkan porsi dana murah. BRI menggalang dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.290,29 triliun per September 2023, tumbuh 13,21% yoy.Giro menjadi satu penopang utama dengan kenaikan 28,14% yoy, sehingga membuat rasio CASA perusahaan mencapai 63,64%.
BMRI
Bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menorehkan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 39,06 triliun menjadi 27,44% yoy hingga September 2023. Hal ini didorong oleh laju pertumbuhan aset seiring dengan kenaikan portofolio kredit.
Pendapatan bunga dan syariah bersih BMRI mencapai Rp71,86 triliun atau meningkat 12,31% secara tahunan per kuartal III tahun ini.
Bank Mandiri tercatat membukukan rekor sebagai bank pertama di Indonesia yang mencapai aset sebesar Rp 2.000 triliun. Per September 2023, bank menorehkan aset senilai Rp 2.007 triliun, naik 9,11% yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan kenaikan total aset tersebut ikut didorong oleh laju pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang mampu tumbuh positif. Tercatat, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023, tumbuh 12,71% yoy.
Seluruh segmen kredit BMRI menorehkan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.Penopang pertumbuhan utamanya dari penyaluran kredit di segmen komersial yang naik signifikan sebesar 18,55% yoy menjadi Rp 222,3 triliun dan kredit small medium enterprise (SME) yang mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73% yoy.
Selaras dengan pertumbuhan kedua segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro tumbuh10,09%yoy, menjadi Rp 161,4 triliun pada akhir September 2023. Di samping itu, daya beli masyarakat yang masih solid turut mendukung pertumbuhan dari sisi kredit konsumer Bank Mandiri yang mencapai 12,04% yoy menjadi Rp 109,3 triliun.
Sementara itu, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp 449 triliun dan tumbuh 9,55% yoy.
BBCA
Emiten perbankan milik keluarga Hartono, Bank Central Asia atau BCA, mencatatkan laba bersih perusahaan dan entitas anak mencapai Rp36,42 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Catatan laba tersebut naik 25,78% dibandingkan dengan capaian dalam sembilan bulan pertama tahun sebelumnya.
Dari sisi top line, pendapatan bunga dan syariah bersih naik 21,24% secara tahunan menjadi Rp 55,71 triliun dengan pendapatan selain bunga tumbuh 9,7% menjadi Rp 18,3 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi, serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.
menyalurkan kredit senilai Rp 766,1 triliun per September 2023, atau naik 12,3% secara tahunan (yoy). Angka ini tumbuh di atas rata-rata industri perbankan, di mana naik 8,96%.
Alhasil capaian tersebut mendorong aset BCA naik 7,2% yoy menjadi Rp 1.381 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja mengatakan kredit usaha kecil dan menengah merupakan segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yakni naik 16,4% yoy menjadi Rp 104,8 triliun.
Pada periode yang sama kredit korporasi naik12,2% yoy, menjadi Rp343,5trilun, sedangkan kredit komersial naik 6,5% yoy,mencapai Rp 121 triliun.
Jahja juga mengatakan bahwa salah satu pertumbuhan kredit tahun ini disokong oleh BCA Expo. "Permintaan kredit konsumer tercermin dari 2x expo mengumpulkan KPR dan KKB Rp 46 triliun, meningkat lebih dari 50% dibandingkan 2022," kata Jahja, Kamis (19/10/2023).
Sementara itu, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, BCA mencatat pertumbuhan 11,9% yoy menjadi Rp193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
BBNI
Tidak ketinggalan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 15,75 triliun hingga kuartal III-2023. Angka tersebut naik 15,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 13,69 triliun.
Perbaikan kinerjabottom lineini terjadi seiring dengan naiknya pendapatan bunga bersih perusahaan yang hingga akhir September 2023 tercatat senilai Rp 31,14 triliun, atau naik 3,10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian laba yang baik ini didukung kinerja kredit yang sampai dengan September 2023 tumbuh 7,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp671,4 triliun. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak.
Selanjutnya, perbaikan kinerja bank BNI hingga September 2023 juga terlihat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tercatat tumbuh 9,1% YoY, mencapai Rp747,6 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)[Gambas:Video CNBC]
https://news.google.com/rss/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjMxMTAxMDAxMTIwLTEyOC00ODUzNTEvNC1iYW5rLXJha3Nhc2EtcmktcmF1cC1sYWJhLXB1bHVoYW4tdHJpbGl1bi1pbmktanVhcmFueWHSAQA?oc=5
2023-11-01 01:15:03Z
2565706599
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Bank Raksasa RI Raup Laba Puluhan Triliun, Ini Juaranya - CNBC Indonesia"
Post a Comment