
Salah satu kendala kendaraan listrik saat ini adalah ketersediaan infrastruktur charging station atau SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum). Memang sudah mulai banyak SPKLU di Indonesia. Tapi, jumlahnya belum sebanyak SPBU sehingga masih menjadi kekhawatiran.
Menurut BYD, perusahaan mobil listrik China yang akan menjajakan kendaraan listrik di Indonesia tahun depan, infrastruktur SPKLU bukan masalah di Indonesia saja. Mereka bilang, di negara asalnya pun mengalami hal serupa.
"Itu juga terjadi di banyak negara selama pengembangan EV. Dalam 10 tahun terakhir di China juga masih mengalami masalah itu. Tapi kami melakukan peningkatan daya jangkau dari kendaraan itu sendiri, sekarang daya jangkau dari kendaraan listrik meningkat banyak. Bisa sampai 400, 500, bahkan 600 km (dalam kondisi baterai penuh)," kata General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang saat ditemui di kantor pusat BYD di Shenzhen, China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menambah daya jangkau kendaraan listrik, BYD juga berupaya membantu meningkatkan jumlah SPKLU. Bahkan, BYD bilang sangat terbuka jika diminta untuk mengembangkan jaringan charging station di Indonesia.
"Dari sisi BYD, kami juga terbuka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan partner lokal untuk memperbanyak SPKLU. Kami akan melakukan yang terbaik agar kami juga berkontribusi untuk meningkatkan infrastruktur pengecasan di Indonesia. Kami berharap lebih banyak infrastruktur pengecasan di Indonesia," sebut Liu.
Menurut Liu, BYD tampaknya tidak akan menjual mobil listrik impor di Indonesia. Ada rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik di Indonesia. Hal itu juga disampaikan Liu, meski tidak menyebutkan kapan pastinya mendirikan pabrik di Indonesia.
"Setelah produk itu diluncurkan, beberapa dari poin yang Anda sebutkan seperti manufaktur lokal, solusi energi baru, dan bahkan rail transit system kami juga serius mempertimbangkannya dari sekarang," ujar Liu.
Liu mengakui banyak negara yang meminta BYD menancapkan investasinya. Menurutnya, banyaknya permintaan itu adalah 'masalah' yang membahagiakan bagi BYD.
"Sulit bagi kami untuk membuat standar universal untuk memenuhi permintaan semua negara. Tapi hari ini di sini kami percaya diri untuk menunjukkan niat kami terkait kemungkinan manufaktur lokal di Indonesia," ucap Liu.
Liu melanjutkan, pihaknya masih menunggu kepastian kebijakan dari pemerintah Indonesia sebelum mendirikan pabrik baru di Indonesia. Jika regulasinya sudah jelas, maka BYD akan berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia.
"Detail tentang pendanaan investasi saat ini masih ada di tangan kami. Tapi sangat dipastikan, ketika regulasi detailnya dan implementasi dari kebijakan itu diresmikan, kami akan menjadi yang pertama akan menyambut regulasi insentif tersebut. Dan juga kami mencoba yang terbaik untuk mengumumkan rencana bisnis kami di Indonesia. Kapan Investasi BYD sangat tergantung dari tingkat kepercayaan pihak pemangku kebijakan," kata Liu.
Simak Video "Bukan Lagi Tesla, Ini Raja Mobil Listrik Dunia!"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/lth)
https://news.google.com/rss/articles/CBMiVGh0dHBzOi8vb3RvLmRldGlrLmNvbS9tb2JpbC1saXN0cmlrL2QtNzEwOTIxOC9jYXJhLWJ5ZC1zaWFzYXRpLW1hc2loLWxhbmdrYW55YS1zcGtsddIBWGh0dHBzOi8vb3RvLmRldGlrLmNvbS9tb2JpbC1saXN0cmlrL2QtNzEwOTIxOC9jYXJhLWJ5ZC1zaWFzYXRpLW1hc2loLWxhbmdrYW55YS1zcGtsdS9hbXA?oc=5
2023-12-26 06:01:05Z
CBMiVGh0dHBzOi8vb3RvLmRldGlrLmNvbS9tb2JpbC1saXN0cmlrL2QtNzEwOTIxOC9jYXJhLWJ5ZC1zaWFzYXRpLW1hc2loLWxhbmdrYW55YS1zcGtsddIBWGh0dHBzOi8vb3RvLmRldGlrLmNvbS9tb2JpbC1saXN0cmlrL2QtNzEwOTIxOC9jYXJhLWJ5ZC1zaWFzYXRpLW1hc2loLWxhbmdrYW55YS1zcGtsdS9hbXA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cara BYD Siasati Masih Langkanya SPKLU - detikOto"
Post a Comment