Search

Pemilik Emas Siap Sport Jantung! Harga Emas Bisa Kayak Roller Coaster - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia ambrol pada akhir pekan lalu setelah keluar data tenaga kerja AS lebih ketat dari perkiraan. Harga emas diperkirakan masih akan bergerak volatile karena ada dua agenda penting pekan ini yakni inflasi Amerika Serikat (AS) dan rapat bank sentral The Federal Reserve (The Fed).

Melansir Refinitiv, pada Jumat lalu (7/6/2024) harga emas dunia terjun 3,49% ke posisiUS$ 2.292,70 per troy ons. Depresiasi dalam sehari lebih dari 3% tersebut merupakan yang terparah sejak awal tahun dan menyentuh level terendah sejak 1 Mei lalu.

Beralih pada pagi ini, Senin (10/6/2024) sekitar pukul 06.25 WIB terpantau sedang berjuang menguat tipis sekitar 0,26% menuju US$ 2297,42 per troy ons.

Pergerakan emas hari ini tampaknya masih akan dipengaruhi indeks dolar AS (DXY) yang kembali melambung. Pada pagi ini juga masih terpantau menguat dan kembali menyentuh ke atas level 105.

DXY menguat lantaran data pasar tenaga kerja AS yang keluar lebih kuat dari perkiraan. Departemen Ketenagakerjaan AS pada Jumat malam (7/6/2024) mengumumkan data pekerjaan tercatat di luar pertanian melonjak ke 272.000 pekerjaan pada Mei 2024. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang hanya proyeksi naik ke 185.000 dari 175.000 pekerjaan pada April. Sementara untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4%.

Dengan indeks dolar AS yang lebih kuat ini akan membuat nilai emas semakin mahal bagi pembeli dengan mata uang lain, terutama dari emerging market, termasuk Indonesia, karena mata uang-nya akan terdepresiasi.

Selain itu, terpicu dari pasar tenaga kerja yang kuat, ini kemudian memicu kekhawatiran bahwa era suku bunga bank sentral AS atau the Fed akan terus berlanjut.

Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures mengungkapkan "Pasar emas mengalami sedikit likuidasi, bersama dengan logam lainnya karena data menunjukkan perekonomian AS cukup kuat dan The Fed mungkin menunda pemotongan pertama". 

Lebih lanjut, Philip menjelaskan mengenai suku bunga yang tinggi, akan meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak akan terlalu memberikan imbal hasil.

Selain itu, Ia menambahkan laporan ketenagakerjaan yang menambah sentimen bearish tampaknya didorong oleh data yang menunjukkan konsumen utama Tiongkok menunda pembelian emas pada bulan Mei setelah melakukan pembelian selama 18 bulan berturut-turut.

Harga Emas Bisa Kayak Roller Coaster Jelang FOMC

Emas akan menghadapi cobaan berat pekan ini karena adanya rilis data inflasi AS da rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini.

Pekan ini, tepatnya pada Rabu malam (12/6/2024), AS akan merilis data inflasi periode Mei 2024.Saat ini konsensus memperkirakanheadline inflationakan stabil di 3,4% yoy dan inflasi inti akan melandai ke 3,5% yoy.

Jika data inflasi keluar meleset dari perkiraan, kemungkinan terburuk akan berujung pada kebijakan ketat bank sentral AS masih akan dipertahankan lebih lama dari perkiraan. Pasar kini semakin pesimis jika pada tahun ini tidak akan ada pemangkasan suku bunga.

Menurut perhitungan perangkat CME FedWatch Tool, pada pertemuan pekan ini yang akan berlangsung sehari setelah rilis inflasi sudah 97,8% peluang mempertahankan suku bunga. Sementara pemangkasan suku bunga pada September kian menyusut menjadi 46,6%, padahal pada akhir pekan lalu masih di atas 50%.

Sebagai catatan, pada Kamis dini hari waktu Indonesia (13/6/2024), The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed kini sudah semakin mundur dari perkiraan. Jika pada pertemuan terdekat ini nada the Fed masihhawkish,maka gejolak di pasar keuangan, terutama di risk asset kemungkinan besar masih berlanjut.

Harga emas sangat bergantung pada suku bunga AS. Jika data inflasi AS masih panas dan kebijakan The Fed masih galak maka harga emas bisa jatuh semakin dalam.

Sebaliknya, harga emas bisa terbang tinggi jika data inflasi AS adem dan kebijakan The Fed mulai melunak.

Kebijakan ketat The Fed akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury terbang. Demikian juga sebaliknya.
Dolar yang menguat membuat harga konversi pembelian emas makin mahal sehingga emas menjadi kurang menarik. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMihQFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9yZXNlYXJjaC8yMDI0MDYxMDA2NDY1NS0xMjgtNTQ1MTE2L3BlbWlsaWstZW1hcy1zaWFwLXNwb3J0LWphbnR1bmctaGFyZ2EtZW1hcy1iaXNhLWtheWFrLXJvbGxlci1jb2FzdGVy0gEA?oc=5

2024-06-09 23:52:57Z
CBMihQFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9yZXNlYXJjaC8yMDI0MDYxMDA2NDY1NS0xMjgtNTQ1MTE2L3BlbWlsaWstZW1hcy1zaWFwLXNwb3J0LWphbnR1bmctaGFyZ2EtZW1hcy1iaXNhLWtheWFrLXJvbGxlci1jb2FzdGVy0gEA

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemilik Emas Siap Sport Jantung! Harga Emas Bisa Kayak Roller Coaster - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.