Search

Pak Jokowi, Jangan Sampai Pertamina-Aramco Batal 'Kawin'! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Nasib megaproyek Kilang Cilacap masih menunggu kepastian nilai valuasi dari Saudi Aramco. Jika tidak ada titik temu, proyek kilang yang bakal jadi tumpuan pasokan BBM di Indonesia ini terancam batal.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan sampai saat ini masih ada selisih US$ 1,5 miliar antara Pertamina dan Saudi Aramco. Ini, kata dia, tengah dimediasi dengan menawarkan proyek pengembangan kilang lainnya seperti TPPI.


Selisih ini artinya ada kemajuan di lobi beberapa waktu ini. Semula valuasi nilai yang diajukan adalah US$ 5,6 miliar lalu ditawar oleh Saudi Aramco menjadi US$ 2,8 miliar, artinya ada perbedaan nilai 2 kali lipat. Jika tersisa selisih US$ 1,5 miliar dari valuasi, artinya lobi sudah digenjot ke angka US$ 4,1 miliar.

"Tapi kalau selisih audit tetap US$ 1,5 miliar, tidak ketemu. Kita tawarkan dia yang lain, salah satunya kita tawarkan TPPI dan buat yang lain lah," ujarnya, pekan lalu.

Jika masih buntu, Luhut membuka kemungkinan Pertamina untuk jalan sendiri. "Bisa saja, karena kalau tidak ketemu angkanya masa dia mau kawin kalau tidak cocok," jelasnya. Tapi pemerintah masih menanti sampai bulan ini.

Pertanyaannya adalah, amankah jika Pertamina memutuskan rencana kerja sama yang telah berlangsung selama 5 tahun ini?

Praktisi migas dari Bimasena Energy Team yang juga eks bos Pertamina, Ari Soemarno, mengatakan sangat berisiko bagi Indonesia jika kerja sama ini dibatalkan. "Kalau Aramco batal masuk, bisa-bisa proyek kilang tidak jadi dibangun. Ini adalah kunci, untuk melihat progres kilang lainnya."

Arie memaparkan, kondisi finansial Pertamina saat ini tidak memungkinkan untuk membangun kilang sendiri. Apalagi Pertamina kini juga tengah membangun kilang Balikpapan yang menggunakan ekuitas sendiri. "Secara finansial Pertamina tidak akan mampu,"tegasnya.

Pak Jokowi, Jangan Sampai Pertamina-Aramco Batal 'Kawin'!Foto: Infografis/6 proyek kilang menuju 2 juta barel sehari/Aristya Rahadian Krisabella

Dari posisi calon investor, Ari juga mengatakan jejak rekam Saudi Aramco dan kemampuan finansialnya tidak perlu diragukan. Jika kesepakatan bisa segera diteken, malah proyek bisa jadi lebih dulu digarap dan selesai ketimbang kilang Tuban yang menggandeng investor asal Rusia, Rosneft.

Pertamina, kata dia, semestinya tidak buntu negosiasi di nilai valuasi investasi. Sebab, dengan Aramco ada beberapa kelebihan yang tidak didapatkan jika menggarap sendiri atau mencari investor lain yakni soal kepastian pasokan minyak mentah.

"Untuk bangun kilang paling penting itu pendanaan, ini sudah ada di depan mata. Jangan sampai lepas."

[Gambas:Video CNBC]

(gus/dob)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAxOTExMTgxMjE3MjItNC0xMTU5NzkvcGFrLWpva293aS1qYW5nYW4tc2FtcGFpLXBlcnRhbWluYS1hcmFtY28tYmF0YWwta2F3aW7SAQA?oc=5

2019-11-18 05:23:45Z
52781902713993

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pak Jokowi, Jangan Sampai Pertamina-Aramco Batal 'Kawin'! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.