Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham dalam negeri masih mengalami volatilitas yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir akibat sentimen pandemi virus corona (Covid-19). Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Sepanjang pekan lalu, IHSG mampu mencatatkan penguatan sebesar 0,55%, dengan investor asing masih membukukan jual bersih (net sell) Rp 1,88 triliun.
Pada perdagangan akhir pekan tepatnya Kamis (9/4/2020) IHSG membukukan kenaikan 0,48% ke level 4.649,08. Sementara pada Jumat pasar ditutup untuk libur Jumat Agung.
Penguatan IHSG hingga penutupan Kamis juga membuat harga saham kelompok saham big cap juga berfluktuasi.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.525 triliun. Sementara hingga Senin ini pukul 10:40 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap turun menjadi Rp 2.517 triliun.
Pada perdagangan Senin (13/4/2020) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan, seiring berjalan waktu, hingga pukul 09:40 WIB, data BEI mencatat, IHSG mengalami koreksi 0,29% ke level 4.635,78 karena kekhawatiran seputar penyebaran wabah virus corona masih mengikis sentimen investor.
Berikut jajaran 10 besar emiten dengan market cap terbesar:
No |
Emiten |
9 April 2020 (Rp T) |
No |
Emiten |
13 April 2020 (Rp T) |
1 |
BCA/BBCA |
688,49 |
1 |
BCA/BBCA |
679,25 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
347,84 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
344,13 |
3 |
Telkom/TLKM |
308,08 |
3 |
Telkom/TLKM |
315,02 |
4 |
Unilever/UNVR |
269,91 |
4 |
Unilever/UNVR |
271,82 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
221,20 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
212,8 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
188,44 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
190,76 |
7 |
Indofood CBP/ICBP |
177,20 |
7 |
Astra/ASII |
161,12 |
8 |
Astra/ASII |
161,44 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
131,97 |
9 |
Chandra Asri/TPIA |
129,29 |
9 |
Indofood CBP/ICBP |
118,37 |
10 |
Gudang Garam/GGRM |
91,20 |
10 |
Gudang Garam/GGRM |
92,64 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (13/4/2020)
Berdasarkan data di atas, kapitalisasi pasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom naik menjadi Rp 315,02 triliun dari sebelumnya Rp 308,08 triliun, market cap PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga naik menjadi Rp 271,82 triliun dari Rp 269,91 triliun.
Berikutnya market cap PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga naik manjadi Rp 190,76 triliun dari Rp 188,44 triliun, sementara market cap PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik menjadi Rp 131,97 triliun, dan market cap PT Gudang Garam tbk (GGRM) naik menjadi Rp 92,64 triliun.
Namun beberapa posisi tergeser misal PT Astra International Tbk (ASII) dari posisi 8 menjadi posisi 7 menggeser PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (IBCP), sementara Chandra Asri naik ke posisi 8 dari posisi 9, menggantikan Astra yang naik.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
Saat ini, sentimen eksternal di pasar global memang cenderung membaik, tapi hal tersebut tak lantas membuat IHSG kembali dilirik investor asing.
Sejak sepekan lalu, investor asing masih jaga jarak dengan bursa saham Tanah air. Hal ini tercermin dari aksi jual bersih yang mencapai Rp 1,88 triliun di sepanjang pekan kemarin.
Dalam menyikapi minimnya minat investor terhadap aset berisiko dan derasnya arus dana keluar asing ini pemerintah pun menerapkan beberapa kebijakan guna menghentikan laju pandemi virus corona. Pemerintah kini tengah fokus dalam hal penanganan covid-19, untuk itu pemerintah tengah fokus pada bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, dan perlindungan dunia usaha.
Di sisi lain, kabar baik juga datang dari Bank Indonesia. BI optimistis, aliran modal asing akan kembali masuk ke Indonesia secara bertahap setiap kuartal. Masuknya aliran modal asing diprediksi makin deras pada kuartal IV seiring dengan meredanya dampak virus corona.
Sedangkan, dari luar negeri, katalis positif datang dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed AS) yang mengumumkan sejumlah program, termasuk pinjaman yang diarahkan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), yang akan berjumlah hingga US$ 2,3 triliun.
Bank sentral juga memberikan rincian lebih lanjut tentang rencananya untuk membeli surat berharga peringkat 'investment grade' hingga obligasi 'junk', melansir CNBC Internasional.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Wall Street pada perdagangan akhir pekan meroket setelah berita stimulus The Fed. Indeks Dow Jones naik 1,2% menjadi 23.719,37, S&P 500 melonjak 1,5% ke 2.789,82, sedangkan Nasdaq naik 0,8% menjadi 8.153,58.
Sementara itu, tiga indeks utama di bursa saham New York membukukan lonjakan signifikan sepanjang pekan lalu. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melambung 12,67%, S&P 500 menguat 12,10%, dan Nasdaq 100 memiliki minggu terbaik sejak 2009, melonjak 10,6%. Dilansir dari CNBC Internasional.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/tas)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDQxMzA5NDgwNS0xNy0xNTE0MDMvZGVyZXRhbi0xMC1iZXNhci1tYXJrZXQtY2FwLWFzdHJhLWdlc2VyLWluZG9mb29kLWNicNIBAA?oc=5
2020-04-13 04:37:31Z
52782130037093
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Deretan 10 Besar Market Cap, Astra Geser Indofood CBP - CNBC Indonesia"
Post a Comment