Search

Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.300 T, Ini Dia Pemberinya - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) hari ini merilis Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI). Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari mencapai US$ 405,7 miliar.

Jika mengacu pada kurs referensi BI yakni JISDOR pada hari ini (Rp 15.707/US$) maka total ULN Indonesia pada Februari lalu mencapai Rp 6.372,3 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 35,9% Produk Domestik Bruto (PDB) RI.

Utang tersebut mencakup ULN pemerintah, bank sentral dan swasta termasuk di dalamnya juga utang miliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Utang tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan guna membiayai kebutuhan perekonomian Tanah Air seperti membiayai ekspansi ekonomi seperti pembangunan infrastruktur, membayar bunga dan cicilan utang hingga menangani pandemi seperti sekarang ini.

Kalau dilihat dari nominalnya yang sangat fantastis tersebut, memangnya siapa sih orang/negara/badan yang mau menjadi kreditur untuk Indonesia?


Ternyata jawabannya banyak. ULN yang dicatat dan dipublikasikan tiap bulan oleh bank sentral tersebut ternyata berasal dari berbagai pihak, baik negara, kelompok negara (sindikasi) hingga organisasi global seperti Bank Dunia (WB) dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Kalau dilihat dari sumbernya lima negara kreditur terbesar Indonesia adalah Singapura, Jepang, Amerika, China dan Hong Kong. Kelimanya berkontribusi dalam menyalurkan kredit sebesar US$ 155,6 miliar. Angka tersebut setara dengan 38,3% dari ULN Indonesia.

Dari kelima negara itu ada empat yang juga kebetulan menjadi investor strategi Indonesia (PMA) yakni Singapura, Jepang, China dan Hong Kong. Di sepanjang 2019 keempat negara tersebut telah memarkirkan uangnya ke Indonesia sebanyak US$ 18,44 miliar untuk lebih dari 13 ribu proyek di Tanah Air.

Tak hanya negara saja yang jadi kreditur untuk Indonesia. Organisasi global juga turut memberikan utang kepada Indonesia. Tiga organisasi global yang memberikan pinjaman kepada Indonesia adalah unit usaha Grup Bank Dunia yang dikenal dengan IBRD (US$ 17,7 miliar), Bank Pembangunan Asia atau ADB (US$ 10,6 miliar) dan Dana Moneter Internasional atau yang sering disebut IMF (US$ 2,7 miliar).

Untuk pertanyaan siapa saja kreditor Indonesia sudah terjawab. Ketika membahas utang luar negeri, artinya hubungan dengan negara lain yang menggunakan mata uang yang berbeda. Lantas dalam mata uang apakah porsi ULN Indonesia paling banyak.

Jawabannya sudah bisa ditebak. Dolar AS. Porsi ULN RI dalam kurs dolar mencapai US$ 269 miliar atau lebih dari separuh total ULN Indonesia pada Februari 2020. Disusul oleh mata uang dalam negeri yakni Rupiah sebesar US$ 85,1 miliar, Yen sebesar US$ 23,4 miliar, Euro sebesar US$ 20 miliar dan SDR senilai US$ 4,08 miliar.

SDR bukanlah mata uang suatu negara melainkan ini adalah instrumen atau aset cadangan mata uang asing pelengkap yang dikelola oleh IMF. SDR merupakan kepanjangan dari Special Drawing Rights yang mewakili klaim mata uang yang dipegang negara anggota IMF dan dapat ditukar. SDR sendiri diciptakan untuk melengkapi kelangkaan pasokan valas lain terutama dolar AS dan juga logam mulia emas.

Kurang lebih begitulah potret singkat ULN Indonesia yang besar dan sumber dana serta mata uang yang digunakannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMDA0MTUxNDEwMDAtNC0xNTIxMjgvdXRhbmctbHVhci1uZWdlcmktcmktY2FwYWktcnAtNjMwMC10LWluaS1kaWEtcGVtYmVyaW55YdIBAA?oc=5

2020-04-15 09:49:29Z
52782134235478

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.300 T, Ini Dia Pemberinya - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.