Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura resmi jatuh ke dalam resesi setelah Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) mengumumkan bahwa ekonomi negara itu kembali jatuh di kuartal II-2020. Secara kuartal ke kuartal (QtQ), ekonomi Singapura berkontraksi 41,2% sementara secara tahunan (YoY), ekonomi minus 12,6%.
Kondisi ini tentu akan berdampak pada kondisi Indonesia. Dari sektor penerbangan, Singapura memegang peran penting sebagai hub negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja buka suara mengenai hal ini. Dia menegaskan, industri penerbangan Indonesia sudah mulai tertekan sejak adanya pandemi Covid-19.
"Semenjak habis Covid-19 ini penerbangan 4 bulan sudah turun. Artinya rute ke Singapura-nya juga sudah turun banyak. Artinya (resesi) nggak terlalu signifikan berpengaruh kalau dari sisi penerbangan karena dari Maret, April, Mei, Juni, sudah drop memang," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/7/20).
Menurutnya, rute penerbangan ke Singapura turun drastis disebabkan adanya kebijakan yang berlaku di negara tersebut.
"Yang jadi masalah di kita Singapura itu masih memberlakukan 14 hari karantina. Kalau mereka masih 14 hari karantina itu susah ke Singapura. Kan kalau orang ke Singapura itu tujuannya bukan sekadar wisata, belanja, gitu kan. Tapi kan juga ada bisnis dan sebagainya. Jadi kalau saya pikir yang repot di Singapura karena masih ada 14 hari karantina," urainya.
Hal ini menjadi beban bagi para calon penumpang. Pasalnya, menurutnya banyak waktu yang akan terbuang bagi pebisnis yang ingin melakukan perjalanan ke Singapura.
Kendati demikian, belakang mulai ada tren maskapai Singapura membuka lagi penerbangan ke Indonesia. Menurut Denon, fenomena ini merupakan kewajaran untuk mengundang orang masuk ke Singapura maupun transit dari dan ke negara lain melalui Singapura.
Lantas, adalah peluang maskapai RI memanfaatkan momentum resesi Singapura?
Denin menegaskan perlu adanya kebijakan sama yang diterapkan kedua negara. Hal ini perlu dikoordinasikan secara G to G alias antar pemerintah kedua negara.
"Kalau kita masuk ke Singapura boleh, Singapura masuk Indonesia boleh, saya pikir itu bisa kita anggap sebagai opportunity bagi maskapai nasional. Tapi kalau dari Singapura nya cuma boleh maskapai Singapura saja, terus dari Singapura nggak boleh pakai maskapai Indonesia, itu kan mempersulit dunia penerbangan kita," katanya.
(hoi/hoi)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMDA3MTQxOTA1MTYtNC0xNzI2OTYvc2luZ2FwdXJhLXJlc2VzaS1pbmktZGFtcGFrbnlhLWtlLWJpc25pcy1tYXNrYXBhaS1yadIBAA?oc=5
2020-07-14 12:15:16Z
52782280354398
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Singapura Resesi, Ini Dampaknya ke Bisnis Maskapai RI - CNBC Indonesia"
Post a Comment