Search

Perasaan Mulai Gak Enak, IHSG Sesi II Bisa Jeblok Lagi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (7/8/2020), menyusul kenakan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks acuan bursa nasional tersebut melemah 54,9 poin (-1,1%) ke 5.123,318 memperkecil harapan reli untuk hari keempat sore nanti. Pada pagi, IHSG sempat dibuka menguat 7 poin tetapi 7 menit kemudian ambruk ke zona merah dengan melemah 1 poin dan terus berlanjut.

Seluruh indeks saham sektoral bergerak melemah, kecuali indeks saham sektor perkebunan yang masih menguat 1,2% dan menyumbang penguatan IHSG sebesar 0,66 poin.


Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,4% menjadi pemberat utama dengan menyumbang koreksi 10 poin terhadap IHSG.

Investor asing yang pada pagi membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 93 miliar, terus melego saham yang mereka pegang sehingga pada tengah hari mencetak net sell Rp 1 triliun di semua pasar.

Secara umum, nilai transaksi bursa mencapai Rp 6,65 triliun, dengan 8,8 miliar saham berpindah tangan 479.380 kali. Sebanyak 137 saham menguat, 276 melemah, dan 141 lainnya flat.

Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah bursa saham nasional bergerak di jalur merah dalam tiga hari terakhir. Koreksi terjadi bersamaan dengan pelemahan rupiah yang tertekan akibat naiknya tensi pertikaian antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Kamis (6/8/2020) yang berisi larangan bagi perusahaan atau individu AS untuk bertransaksi dengan ByteDance, perusahaan China yang memiliki aplikasi berbagi video Tik Tok, dan Tencent, pemilik aplikasi WeChat.

Bursa utama di kawasan Asia juga kompak berdarah-darah. Hang Seng Index di Hong Kong turun 2,3%, KOSPI Korea Selatan terseret 0,2%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,7%, sedangkan Indeks STI di Singapura anjlok 0,99%.

IHSG teknikal sesi II, Jumat 7 Agustus 2020/Tri PutraFoto: IHSG teknikal sesi II, Jumat 7 Agustus 2020/Tri Putra
IHSG teknikal sesi II, Jumat 7 Agustus 2020/Tri Putra

Teknikal Analisis

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di dekat dengan pivot, dengan BB yang masih lebarnamun cenderung menyempit maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terbatas.

Untuk merubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.185. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.157.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 50, yang menunjukkan belum ada indikator jenuh jual ataupun jenuh beli.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area pivot, maka pergerakan selanjutnya cenderung sideways atau bergerak menyamping. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang masih berada di angka netral.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDgwNzEzMDgwMy0xNy0xNzgyMDEvcGVyYXNhYW4tbXVsYWktZ2FrLWVuYWstaWhzZy1zZXNpLWlpLWJpc2EtamVibG9rLWxhZ2nSAQA?oc=5

2020-08-07 06:20:24Z
52782318058426

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perasaan Mulai Gak Enak, IHSG Sesi II Bisa Jeblok Lagi - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.