Search

Saat Ricuh Demo Buruh Pecah, 10 Saham Ini Cuan Gilak! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil ditutup menghijau pada perdagangan Kamis kemarin (8/10/20), naik 0,70% di level 5.039,14 atau bertahan di level psikologis yang sebelumnya sulit ditembus.

Data perdagangan BEI mencatat, laju indeks acuan yang masuk zona hijau ini terjadi di tengah demo dan mogok kerja yang dilakukan oleh buruh pada 3 hari terakhir, dari Selasa hingga Kamis, untuk menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).

Demo yang kemudian berlangsung ricuh ini terjadi ketika massa merangsek maju di sekitar Harmoni, Jakarta Pusat, dekat dengan Istana Negara. Aksi massa ini pun dibalas dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Bahkan terjadi pembakaran di fasilitas umum.


Aksi demo ini menolak disahkannya UU Ciptaker yang dinilai banyak memotong hak-hak pekerja.

Data BEI juga mencatat, investor asing pada penutupan perdagangan kemarin hanya keluar Rp 61 miliar, dari biasanya selalu di atas Rp 300 miliar sehari.

Meski demikian, dalam 5 hari perdagangan terakhir secara akumulatif, asing tercatat net sell mencapai Rp 1,09 triliun di pasar reguler dan year to date atau tahun berjalan net sell Rp 61 triliun.

Di sisi lain, pada perdagangan kemarin ada sedikitnya 10 saham dengan penguatan tertinggi atau masuk top gainers. Saham-saham properti juga masuk 10 besar lantaran terpicu sentimen diperbolehkannya warga negara asing memiliki apartemen di Tanah Air, amanat dari UU Omnibus tersebut.

10 Saham Top Gainers 8 Oktober

1. PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO)

Saham emiten penyedia layanan modem 4G untuk pelancong, Passpod, ini merangsek menjadi top gainers nomor 1 dengan penguatan 18% sehari, di level Rp 59/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 8,9 miliar dengan volume perdagangan 143 juta saham.

2. PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN)

Saham induk bisnis jasa keuangan Grup Kresna milik Michael Steven ini naik 14,29% di level Rp 112/saham. Nilai transaksi Rp 20,7 miliar dengan volume perdagangan 190,1 juta saham.

3. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST)

Saham emiten jasa telekomunikasi ini naik 14,16% di level Rp 129/saham dan melanjutkan penguatan dalam 2 hari terakhir. Bahkan 5 hari perdagangan terakhir saham ini naik 28%. Nilai transaksi kemarin mencapai Rp 42,5 miliar dan volume perdagangan 335,3 juta saham.

4. PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL)

Saham emiten jasa logistik ini naik 7,03% di posisi Rp 198/saham dengan nilai transaksi Rp 42,6 miliar dan volume perdagangan 223,9 juta saham.

5. PT Panin Financial Tbk PNLF)

Saham emiten jasa investasi yang dulu bernama Panin Life ini naik 5,46% di level Rp 193/saham. Nilai transaksi sebesar Rp 15,8 miliar dan volume perdagangan 83,1 juta saham.

6. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

Saham emiten produsen jamu Tolak Angin ini naik 5,37% di level Rp 785/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 26,1 miliar dan volume perdagangan 33,7 juta saham.

7. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)

Saham emiten properti pengelola Senayan City ini naik 5,21% di posisi Rp 101/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 13,2 miliar dengan volume perdagangan 131,6 juta saham.

8. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Saham emiten properti pemilik Gandaria City dan Kota Kasablanka ini naik 4,52% di level Rp 370/saham. Nilai transaksi sebesar Rp 60,4 miliar dan volume perdagangan 165,1 juta saham.

9. PT Intiland Development Tbk (DILD)

Saham perusahaan properti ini juga naik 3,33% di level Rp 155/saham. Nilai transaksi Rp 6,8 miliar dan volume perdagangan 44,5 juta saham.

10. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)

Saham emiten rokok ini naik 2,98% di level Rp 1.555/saham, dengan nilai transaksi Rp 45,9 miliar dan volume perdagangan 29,8 juta saham.

Pengamat pasar modal Rovandi mengatakan sentimen demo yang ricuh kemarin bakal membawa indeks dalam downtrend meski dinilai tak akan terlalu dalam.

"Menurut saya IHSG untuk esok [hari ini] masih bergerak di kisaran tipis dengan support-resistance [batas bawah dan batas tahanan atas] level 4.990-5.087 dengan kecenderungan koreksi atau downtrend. Jadi ya demo cukup memberikan tekanan ke IHSG esok hari," kata mantan analis Trimegah Sekuritas ini, dikutip Jumat ini (9/10/2020).

Namun demikian, Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan efek positif yang didatangkan dari UU Ciptaker lebih besar. Justru efek demo ini akan bisa diredam oleh sentimen positif hadirnya UU tersebut.

"Market melihat lebih kepada dampak positif dari diberlakukannya UU Omnibus Law karena berpotensi menarik banyak investor asing [investasi langsung asing/FDI] dan membuat Indonesia lebih kompetitif untuk bersaing dengan negara tetangga Asean lainnya," terang dia.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTAwODE5MzcxNi0xNy0xOTI5ODkvc2FhdC1yaWN1aC1kZW1vLWJ1cnVoLXBlY2FoLTEwLXNhaGFtLWluaS1jdWFuLWdpbGFr0gEA?oc=5

2020-10-08 23:14:27Z
52782420343567

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Saat Ricuh Demo Buruh Pecah, 10 Saham Ini Cuan Gilak! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.