Search

Biden Ungguli Trump, Asing Ramai-ramai Lepas 10 Saham Ini - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi signifikan pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (4/11/2020) di tengah sentimen global pemilu presiden (Pilpres) Amerika Serikat, saat petahana Donald Trump-Mike Pence melawan Joe Biden-Kamala Harris.

Data perdagangan menunjukkan, indeks saham acuan Tanah Air itu sempat diangkat di sesi satu perdagangan, kemudian dibanting di sesi dua.

Akhirnya IHSG pun ditutup terkoreksi 1,05% ke 5.105,2. Total transaksi yang tercatat mencapai Rp 8,02 triliun. Asing membukukan jual bersih atau net sell di pasar reguler sebesar Rp 123,3 miliar.


Saham-saham yang dilego asing adalah trio saham bank pelat merah yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBRI).

Sementara saham-saham yang dikoleksi asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan saham konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII).

Secara rinci, ada 10 saham yang ramai dilepas asing pada Rabu kemarin.

10 Top Foreign Sell (Reguler) Rabu 4 November 2020

1. Bank Mandiri (BMRI), net sell Rp 162,5 miliar, nilai transaksi Rp 442,6 miliar, saham minus 5% di Rp 5.700

2. Bank BRI (BBRI), Rp 67,7 miliar, transaksi Rp 460,8 miliar, saham turun 2,66% Rp 3.290

3. Bank Negara Indonesia (BBNI), Rp 34,7 miliar, transaksi Rp 164,9 miliar, saham turun 1,07% Rp 4.620

4. Sarana Menara Nusantara (TOWR), Rp 28 miliar, transaksi Rp 95,2 miliar, saham stagnan Rp 985

5. Indofood Sukses Makmur (INDF), Rp 13,2 miliar, transaksi Rp 50 miliar, saham turun 0,71% Rp 6.950

6. Bank BTPN Syariah (BTPS), Rp 6 miliar, transaksi Rp 40,2 miliar, saham ambles 3,39% Rp 3.710

7. Mitra Adiperkasa (MAPI), Rp 2,8 miliar, transaksi Rp 4,4 miliar, saham turun 1,56% Rp 630

8. Gudang Garam (GGRM), Rp 2,2 miliar, transaksi Rp 35,8 miliar, saham minus 0,61% Rp 40.575

9. Matahari Departement Store (LPPF), Rp 1,8 miliar, transaksi Rp 16,5 miliar, saham jeblok 2,63% Rp 925

10. Siloam International Hospitals (SILO), Rp 1,6 miliar, transaksi Rp 1,7 miliar, saham minus 0,20% Rp 4.990

IHSG justru terkapar di zona koreksi ketika mayoritas bursa saham kawasan Benua Kuning berada di zona hijau kemarin.

Bersama dengan bursa domestik ada bursa saham Hong Kong yang turun 0,21% serta Thailand dan India yang masing-masing terkoreksi tipis 0,01%.

Tiga saham dengan net sell terbesar memang punya kapitalisasi pasar besar alias big cap. Kapitalisasi Bank Mandiri mencapai Rp 266 triliun, Bank BRI tembus Rp 405,81 triliun, dan Bank Negara Indonesia Rp 86,16 triliun, sehingga penurunan harga saham tiga bank ini cukup memberi tekanan pada IHSG.

Kinerja Wall Street yang impresif Selasa malam (penutupan Rabu pagi waktu Indonesia) ternyata tidak mampu membuat IHSG berada di zona positif sepanjang perdagangan.

Sentimen yang masih dicermati oleh pelaku pasar adalah pemilihan presiden di AS. Sampai penutupan Rabu sore kemarin, kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden masih unggul dengan perolehan suara elektoral sementara 238, sedangkan Trump dari Partai Republik masih mengantongi 213 suara.

Tadi malam, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS pada perdagangan Rabu (4/11/2020) berbalik melemah, menyusul makin ketatnya pilpres AS.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 58 poin (-0,2%), setelah sempat naik hingga 150 poin. Harga kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq masih menguat, masing-masing sebesar 0,3% dan 1,9%.

"Menurut saya berita besar bagi pasar saat ini yang setidaknya masih terlihat dini adalah kemungkinan tak bakal ada bendera biru [kemenangan Biden], yang secara umum mendukung bagi pasar," kata Mike Lewis, Direktur Pelaksana Barclays, kepada CNBC International.

Pelaku pasar mengkhawatirkan kemungkinan hasil pilpres yang berujung pada gugatan, karena bakal membuat pengambilan kebijakan penting dalam perekonomian menjadi tertunda, seperti misalnya stimulus tahap kedua.

Sebelumnya, kandidat presiden petahana Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya bersiap-siap pesta besar, karena memenangkan semuanya, tetapi kemudian dibatalkan.

"Kami akan ke Mahkamah Agung, kami meminta semua penghitungan suara dihentikan," katanya dilansir CNBC.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden gagal meraup suara di North Carolina, tetapi unggul di Arizona. Negara bagian dengan suara yang mengambang seperti Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania masih belum pasti dan perlu berhari-hari untuk menghitungnya.

Trump diproyeksikan memenangi Florida, Indiana, Kentucky, South Dakota, Arkansas, Alabama, North Dakota dan Ohio, menurut NBC News.

Sementara itu, Biden diperkirakan memenangi Vermont, Delaware, Maryland Massachusetts, Colorado, New York, dan Virginia.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTEwNDIwMTY0Ny0xNy0xOTkzNjgvYmlkZW4tdW5nZ3VsaS10cnVtcC1hc2luZy1yYW1haS1yYW1haS1sZXBhcy0xMC1zYWhhbS1pbmnSAQA?oc=5

2020-11-05 01:15:36Z
52782461987449

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Biden Ungguli Trump, Asing Ramai-ramai Lepas 10 Saham Ini - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.