Jakarta, CNBC Indonesia - Investor pasar modal dalam negeri, utamanya, memang sedang bersuka cita dalam 6 hari perdagangan terakhir investor.
Betapa tidak, bayangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi indeks acuan pasar modal Tanah Air berhasil reli kencang.
Reli kencang pasar modal tidak terlepas dari dua sentimen positif yang datang secara beriringan.
Pertama, tentunya adalah kabar kemenangan calon Presiden Partai Demokrat, Joe Biden yang unggul dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pasangan Biden-Kamala Harris digadang-gadang sanggup untuk menghentikan perang dagang dengan China yang sebelumnya dilancarkan oleh Trump sehingga perekonomian global akan pulih lebih cepat di tengah serangan Covid-19 tanpa adanya drama lanjutan.
Selanjutnya, sifat Joe Biden yang cenderung tidak se-impulsif Trump tentu saja juga menjadi kabar baik bagi pasar karena volatilitas pasar akibat cuitan-cuitan Trump akan terhenti. Ingat ketidakpastian adalah musuh pasar modal.
Selain itu kebijakan Partai Demokrat yang cenderung 'doyan' meningkatkan pajak terutama pajak korporasi untuk membiayai besarnya stimulus fiskal yang dikucurkan tentu saja akan menyebabkan investor Wall Street berpikir ulang untuk menempatkan dananya di perusahaan AS.
Hal ini menyebabkan ada kemungkinan investor menarik dananya dari Bursa Paman Sam dan memindahkan-nya ke bursa efek emerging market dan bukan tidak mungkin bursa efek Tanah Air akan kecipratan.
Sentimen positif kedua, yang tidak kalah heboh datang dari perusahaan farmasi asal AS,Pfizer yang berkolaborasi dengan BioNTech asal Jerman. Perusahaan tersebut mengumumkan vaksin buatannya efektif menangkal penyakit akibat virus corona (Covid-19) hingga lebih dari 90% tanpa efek samping yang berbahaya.
Chairman & CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan perkembangan terakhir tersebut menjadi hari yang indah bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Efikasi final dari vaksin tersebut dikatakan aman.
"Hasil pertama dari uji klinis fase tiga uji vaksin mengindikasikan kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," ujar Bourla dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir CNBC International.
"Dengan berita hari ini kami sudah makin dekat untuk menyediakan vaksin kepada masyarakat di seluruh dunia, dan diharapkan bisa membantu mengakhiri krisis kesehatan dunia," ungkap Bourla.
Kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.
Kabar tersebut memunculkan harapan hidup akan segera kembali normal, roda bisnis perlahan kembali berputar, dan perekonomian segera bangkit.
Sontak saja kedua sentimen sangat positif tersebut direspons dengan sangat baik oleh para investor.
Data perdagangan mencatat IHSG berhasil melesat dari tanggal kepastian kemenangan Joe Biden yang mengumpulkan lebih dari 270 suara elektoral yakni pada pembukaan perdagangan 5 November 2020 di angka 5.105,19 ke level penutupan kemarin, Kamis, 12 November 2020 di angka 5.458,60 atau reli sebesar 350 indeks poin atau 6,91%.
Tidak hanya IHSG, indeks acuan lain yang tidak kalah menarik di BEI yakni indeks dengan konstituen saham yang memiliki likuiditas tinggi dan prospek usaha yang mumpuni yakni LQ45, bahkan berhasil terbang lebih tinggi melampau IHSG.
Tercatat selama 6 hari perdagangan LQ45 berhasil melesat 10,95%.
Meskipun rata-rata berhasil menghijau, namun saham-saham LQ45 manakah yang berhasil menjadi pemenang sentimen positif yang datang dari kemenangan Biden dan Vaksin Pfizer ?
Saham Terbaik di Indeks LQ45
Terpantau 3 emiten LQ45 yang menjadi pemenang dalam 6 hari terakhir datang dari sektor konstruksi serta sektor pendukungnya.
Adalah saham semen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang memimpin reli dengan kenaikan sebesar 24,11%. Selanjutnya di posisi ketiga terdapat emiten semen pula yakni PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dengan reli sebesar 19,58%
Untuk posisi empat diduduki oleh emiten konstruksi Pelat Merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang berhasil melesat 18,03%.
Emiten-emiten konstruksi memang diuntungkan dengan adanya vaksin corona karena dengan ditemukannya vaksin efektif tentu saja proyek-proyek mangkrak yang sebelumnya terpaksa terhenti karena nCov-19 dapat berjalan kembali.
Selanjutnya, ekspansi di sektor riil yang sebelumnya terhenti akibat pandemi juga akan kembali berjalan apabila hidup normal yang disponsori oleh vaksin sudah dapat tercapai.
Selain ketiga emiten konstruksi, muncul pula nama emiten berkapitalisasi pasar jumbo yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
BRI yang menduduki posisi kapitalisasi pasar terbesar ke 2 di BEI, naik dengan apresiasi sebesar 20,06%.
Di posisi kelima juga muncul emiten berkapitalisasi pasar terbesar ketiga di BEI yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan kenaikan sebesar 17,83%.
Saham-saham berkapitalisasi pasar besar memang biasanya akan paling diuntungkan apabila terdapat aliran dana asing yang masuk karena saham-saham big cap biasanya lebih menarik untuk ditempatkan dananya oleh investor asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTExMzAwMjEzNC0xNy0yMDE1MjAvYnVrYW4tYmNhLWF0YXUtbWFuZGlyaS1pbmktZGlhLWRlcmV0YW4tc2FoYW0tamF3YXJhLWxxNDXSAQA?oc=5
2020-11-13 01:31:27Z
52782473414493
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bukan BCA atau Mandiri, Ini Dia Deretan Saham Jawara LQ45! - CNBC Indonesia"
Post a Comment