
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkapar pada pembukaan perdagangan Selasa (11/5/2021), di tengah berlanjutnya aksi jual besar-besaran terhadap saham teknologi.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 295,8 poin (-0,85%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 10 menit menjadi 379 poin (-1,09%) ke 34.363,78. S&P 500 melemah 44,7 poin (-1,07%) ke 4.143,73 dan Nasdaq drop 153,4 poin (-1,14%) ke 13.248,46.
Saham-saham raksasa teknologi kembali tertekan berjamaah, di mana Facebook, Alphabet (induk usaha Google) dan Amazon anjlok hingga lebih dari 1,5%. Saham Apple longsor 2% sedangkan Tesla ambyar 4% setelah Reuters melaporkan produsen mobil listrik itu menunda rencana ekspansi di Shanghai.
Sebelumnya, koreksi saham Apple dan Microsoft membuat Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ambruk dari posisi tertingginya. Sepanjang hari kemarin, kedua saham tersebut telah melemah setidaknya sebesar 2%.
"Ini adalah intensifikasi dan akselerasi dalam upaya memutar dana ke sektor yang lebih terdampak oleh 1) penguatan kembali ekonomi (saham siklikal) dan 2) kenaikan inflasi," ujar Tom Essaye, pendiri Sevens Report, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Nasdaq mengalami koreksi terburuk dan anjlok 2,5%, sementara Facebook koreksi lebih dari 4%, sedangkan Amazon dan tertekan lebih dari 3%. Saham Alphabet (induk usaha Google) tertekan lebih dari 2% setelah Citigroup memangkas rekomendasinya.
Di tengah situasi demikian, reksa dana yang bisa diperdagangkan (exchange traded fund/ETF) milik Ark Innovation anjlok 5% ke level terendahnya sejak November karena saham Tesla, memang ambruk lebih dari 6%. ETF ini dianggap sebagai acuan investasi saham teknologi karena menggunakan saham teknologi di Wall Street sebagai aset dasar (underlying asset).
Pelaku pasar cenderung mengubah strategi investasi mereka dengan menjual saham teknologi, sehingga indeks Nasdaq anjlok 4% sepanjang bulan ini. Di sisi lain, mereka memburu saham siklikal yang bakal diuntungkan dari pembukaan ekonomi sehingga Dow Jones pada periode yang sama menguat 2,5%.
Sementara itu, indeks S&P 500 yang berisikan 500 saham berkapitalisasi pasar terbesar masih di teritori positif. Investor bakal memantau rilis kinerja saham Electronic Arts, dan beberapa emiten lainnya pada hari ini.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja akan mempublikasikan hasil survei Pembukaan Lapangan Kerja dan Keluar-Masuk Karyawan. Pejabat bank sentral juga akan mencuri perhatian karena beberapa di antaranya akan memberikan pidato resmi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ags/ags)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDUxMTIwNTMzOS0xNy0yNDUxNzIvd2FsbC1zdHJlZXQtZGlidWthLWJlcmRhcmFoLWRhcmFoLXRlc2xhLWxvbmdzb3ItNNIBAA?oc=5
2021-05-11 13:55:37Z
52782758669934
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street Dibuka Berdarah-Darah, Tesla Longsor 4% Market - CNBC Indonesia"
Post a Comment