Jakarta, CNBC Indonesia - Mandiri Sekuritas menyatakan, minat investor terutama ritel membeli saham emiten unicorn, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) cukup tinggi pada saat masa penawaran awal (bookbuilding).
Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik menjelaskan, investor juga merespons baik untuk membeli saham Bukalapak, hanya saja ia belum bisa membeberkan lebih rinci nilai pada masa penawaran awal.
"Investor ritel menyambut baik [IPO Bukalapak], kita belum bisa membicarakan detail, bookbuiding baru selesai, nasabah eksisting atau nasabah baru yang berminat untuk IPO ini memang animonya tinggi," kata Theodora, dalam konferensi pers, Rabu (21/6/2021).
Seperti diketahui, Bukalapak menjadi perusahaan e-commerce unicorn asal Indonesia pertama yang melantai perdana di BEI dengan menawarkan sebanyak 25% saham ke publik dengan target dana penawaran umum senilai Rp 21,90 triliun dengan kode ticker BUKA. Adapun, kisaran harga IPO yang ditawarkan sebesar Rp 750 sampai dengan Rp 850 setiap saham.
Mandiri Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek bersama dengan Buana Capital Sekuritas. Bukalapak menjalankan penawaran awal (bookbuilding) dan roadshow pada 9 Juli hingga 19 Juli 2021.
Bukalapak disebut-sebut akan akan memberi harga penawaran tertinggi yakni di level Rp 850 per saham. Sementara itu, sumber Bloomberg menuliskan, penjatahan bagi investor ritel juga akan ditingkatkan menjadi US$ 6 miliar.
Bila sesuai jadwal, pernyataan efektif dari OJK diperkirakan akan diperoleh pada 26 Juli 2021. Selanjutnya, penawaran umum ditargetkan dapat dilaksanakan pada 28 Juli - 30 Juli 2021 dan pencatatan di BEI dengan kode saham BUKA dijadwalkan pada 6 Agustus 2021.
Sesuai rencana, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan entitas anak. Sebagai perusahaan berbasis teknologi, Bukalapak akan terus melakukan inovasi tidak hanya di layanan online, tapi juga offline.
Sementara itu, pada kesempatan sama, Pelaksana Tugas Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim mengatakan, ke depannya dengan masuknya perusahaan teknologi ke pasar modal akan meningkatkan jumlah investor di pasar saham domestik dan mendorong aliran modal asing lebih banyak masuk ke Indonesia.
Pasalnya, berdasarkan riset Mandiri Capital, saat ini Indonseia memberi andil paling besar terhadap perusahaan unicorn regional, di mana dari semua unicorn di Asia Tenggara, 38% berasal dari Indonesia. Selain itu, sektor ekonomi digital ke depan akan memiliki kontribusi yang penting bagi ekonomi suatu negara.
"Sektor ini punya weighting yang cukup kecil dibanding negara lain, di emerging market indeks, weighting [bobotnya terhadap indeks] sudah 20%," kata Silva.
"Kami harapkan dengan listing saham perusahaan teknologi dan IPO saham perusahaan besar akan membantu menarik minat investor asing kembali ke Indonesia," tuturnya.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDcyMTEzMjM0NS0xNy0yNjI0NzQvaHlwZS1pcG8tYnVrYWxhcGFrLWJlZ2luaS1taW5hdC1yaXRlbC1tZW51cnV0LXBlbmphbWluLWVtaXNp0gF-aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjEwNzIxMTMyMzQ1LTE3LTI2MjQ3NC9oeXBlLWlwby1idWthbGFwYWstYmVnaW5pLW1pbmF0LXJpdGVsLW1lbnVydXQtcGVuamFtaW4tZW1pc2kvYW1w?oc=5
2021-07-21 07:35:00Z
52782873800417
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hype IPO Bukalapak, Begini Minat Ritel Menurut Penjamin Emisi - CNBC Indonesia"
Post a Comment