Search

Bukan Saham! Ternyata Ini Jurus Warren Buffett saat Inflasi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kenamaan dunia dan pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway, Warren Buffett, menyebutkan sejumlah investasi yang berpotensi memberikan keuntungan saat risiko inflasi tinggi membayangi, termasuk potensi inflasi di Amerika Serikat.

Selain mengendalikan Berkshire yang sahamnya tercatat di Bursa Wall Street (New York Stock Exchange), Buffet juga tercatat menjadi orang nomor enam terkaya di dunia versi Forbes, dengan kekayaan US$ 103,7 miliar atau setara dengan Rp 1.483 triliun (kurs Rp 14.300/US$).

Dia menilai, risiko inflasi memang meningkat setelah perekonomian AS mulai pulih usai pandemi. Permintaan akan bahan makanan, bahan bakar, hingga permintaan mobil bekas yang meningkat turut menaikkan harga barang-barang yang menyebabkan inflasi tinggi di AS.


Meskipun beberapa ekonom dan pakar keuangan lainnya mengatakan bahwa tingkat inflasi saat ini tidak perlu dikhawatirkan, inflasi menjadi hampir mustahil untuk dihindari.

CEO Berkshire Hathaway ini mengungkapkan, ada beberapa bisnis yang potensial. Pada 2015, dalam pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire, Buffett ditanya kepemilikan perusahaannya mana yang paling siap untuk berkembang selama periode inflasi tinggi. Buffett menjawab bisnis terbaik saat ini adalah bisnis yang tidak memerlukan reinvestasi.

"Bisnis terbaik selama inflasi adalah bisnis yang Anda beli sekali dan kemudian Anda tidak perlu terus melakukan investasi modal selanjutnya," kata Buffett dikutip CNBC International, Senin (23/8/21).

Buffett menambahkan bahwa bisnis apa pun dengan investasi modal besar cenderung menjadi bisnis yang buruk untuk dijalankan selama inflasi.

Bisnis seperti utilitas atau kereta api terus memakan lebih banyak uang dan tidak menguntungkan. Dia lebih suka memiliki perusahaan yang memiliki koneksi dengan banyak orang. Bagi Buffett, sebuah merek dan brand adalah hal yang luar biasa untuk dimiliki selama inflasi.

Pria yang dijuluki The Oracle of Omaha (si peramal dari Omaha) ini juga mengatakan bahwa sangat berguna untuk memiliki properti karena dapat dijual kembali.

"Jika Anda memiliki sesuatu yang berguna bagi orang lain, itu cenderung dinilai dari segi nilai penggantian dari waktu ke waktu, jadi Anda benar-benar mendapatkan tendangan inflasi," kata Buffett.

Indeks Saham

Namun, menurut dia, investasi terbaik bagi sebagian besar investor saat ini bukanlah membeli saham tunggal (satu-dua perusahaan tertentu secara terpisah) atas perusahaan yang berpotensi berkinerja baik, melainkan berinvestasi dalam indeks saham (index fund) berbiaya rendah, yang jauh lebih kecil risikonya.

Buffett telah lama merekomendasikan agar investor memasukkan uang mereka ke dalam indeks saham, yang berisi gabungan saham dalam sebuah indeks tematik tertentu.

Strategi ini akan membuat portofolio investor akan terdiversifikasi secara otomatis. Indeks S&P 500, misalnya, berisi saham perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Coca-Cola, dan Google.

Bagi orang yang ingin membangun tabungan pensiun mereka, indeks saham yang terdiversifikasi bisa menjadi paling masuk akal sepanjang waktu.

"Beli secara konsisten S&P 500 dana indeks berbiaya rendah", katanya pada tahun 2017," katanya.

Hal ini sebetulnya bukan strategi baru karena pada 26 Juni 2020, Buffett juga lebih dulu merekomendasikan agar investor bisa memilih investasi di indeks saham (index fund) yang bisa dimanfaatkan menjadi portofolio di tengah kondisi pandemi saat ini, ketimbang membeli saham secara satuan atau tunggal.

"Saya tidak berpikir kebanyakan orang berada dalam posisi memilih saham tunggal," katanya RUPS Berkshire Hathaway, di Omaha, Nebraska, AS, dikutip CNBC Maket It, Selasa (26/5/2020).

"Beberapa [investor], mungkin [beli saham tunggal], tetapi [dibeli] secara seimbang, saya pikir orang-orang akan jauh lebih baik membeli lintas sektor [saham-saham] Amerika dan hanya melupakannya [saham tunggal]."

Dengan kata lain, Buffett merekomendasikan membeli indeks saham dengan biaya yang rendah. Secara tak langsung, Buffett merekomendasikan agar investor membeli Indeks S&P 500, yang menampung 500 perusahaan terbesar di AS, dari Google, Disney hingga ExxonMobil. Selain itu membeli indeks saham S&P juga tahan untuk jangka waktu yang lama.

Menurut dia, membeli indeks saham adalah strategi investasi pasif yang memungkinkan investor mengambil keuntungan dari keberhasilan perusahaan besar tanpa risiko yang terkait dengan pembelian saham secara satuan.

Dalam paparannya, Buffett menilai daripada memiliki hanya satu atau beberapa saham, lebih baik memiliki saham banyak perusahaan yang berbeda dalam satu kumpulan indeks. Dengan demikian, beberapa saham investor kemungkinan akan melesat, sementara yang lain akan tetap netral dan beberapa saham akan turun.

Secara historis menunjukkan investor akan melihat hasil jangka panjang yang menguntungkan dengan membeli indeks saham: Pengembalian total (return) tahunan rata-rata untuk Indeks S&P 500 selama 90 tahun terakhir adalah sekitar 10% sebelum disesuaikan dengan inflasi.

Buffett bukan satu-satunya ahli yang merekomendasikan indeks saham. Perencana keuangan bersertifikat Peter Mallouk mengatakan bahwa jika Anda siap untuk terjun ke pasar saham, "Anda harus memasukkan uang Anda hanya dalam satu keranjang: S&P 500."

"Ini adalah investasi biaya terendah yang ada," kata Mallouk kepada CNBC Make It.

Adapun di Bursa Efek Indonesia (BEI) belum memungkinkan membeli indeks secara langsung misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45. Sebab itu pilihannya bisa ke reksa dana saham, reksa dana indeks, atau reksa dana yang bisa diperdagangkan di bursa yakni Exchange Traded Fund (ETF).

Saat ini Buffett adalah pemilik dari perusahaan investasi Berkshire Hathaway, yang berinvestasi di lebih dari 60 perusahaan di bursa Wall Street termasuk saham Dairy Queen, Duracell, dan Geico.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDgyMjIwNTE1NS0xNy0yNzAzMTMvYnVrYW4tc2FoYW0tdGVybnlhdGEtaW5pLWp1cnVzLXdhcnJlbi1idWZmZXR0LXNhYXQtaW5mbGFzadIBfGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDgyMjIwNTE1NS0xNy0yNzAzMTMvYnVrYW4tc2FoYW0tdGVybnlhdGEtaW5pLWp1cnVzLXdhcnJlbi1idWZmZXR0LXNhYXQtaW5mbGFzaS9hbXA?oc=5

2021-08-22 23:30:55Z
52782927095124

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bukan Saham! Ternyata Ini Jurus Warren Buffett saat Inflasi - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.