Search

Dolar Tembus Rp15.000, BI Buka-bukaan Nasib Rupiah ke Depan! - CNBC Indonesia

Bali, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah alami tekanan berat dalam beberapa waktu terakhir. Dolar Amerika Serikat (AS) bahkan bisa menembus level Rp 15.000.

Yoga Affandi, Kepala Bank Indonesia (BI) Institute melihat situasi ini tidak begitu mengkhawatirkan. Rupiah bahkan dianggap masih dalam level yang stabil, sebab pelemahan yang terjadi tidak begitu besar.


"Nilai tukar rupiah relatif stabil, meskipun ketidakpastian baru-baru ini datang dari pasar global, tetapi kita dapat melihat di sini bahwa kita berhasil mengelola stabilitas eksternal dan mengatasi ketidakpastian yang meningkat," ujarnya dalam diskusi bertema 'Central Bank Policy Mix for Stability and Economic Recovery' di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (13/7/2022)

Diskusi ini merupakan rangkaian Pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dan Finance Central Bank Deputies Meeting (FCBD).

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan hari ini dengan menguat sebanyak 0,1% ke Rp 14.970/US$. Kemudian, rupiah stagnan di Rp 14.985/US$ hingga pukul 11:00 WIB.

makro ekonomi (dok BI)Foto: makro ekonomi (dok BI)
makro ekonomi (dok BI)

Yoga menyadari ada sederet ketidakpastian yang mampu menekan rupiah lebih lanjut. Terbesar adalah kemungkinan terjadinya resesi dunia yang yang diramalkan banyak pihak. Akan tetapi, Indonesia sudah memiliki modal yang kuat dalam mengantisipasi persoalan tersebut.

"Kita dapat melihat bahwa ketidakpastian baru-baru ini telah memberikan tekanan pada stabilitas eksternal sehingga dapat menimbulkan tantangan," jelasnya.

Modal yang dimaksud antara lain prospek ekonomi Indonesia yang terus tumbuh pasca pandemi sehingga menjadi persepsi positif bagi investor. Pulihnya ekonomi ditopang oleh neraca perdagangan yang surplus dalam 25 bulan terakhir imbas lonjakan harga komoditas internasiional.

makro ekonomi (dok BI)Foto: makro ekonomi (dok BI)
makro ekonomi (dok BI)

Ketergantungan Indonesia akan modal asing juga kini lebih sedikit. Terlihat dari kepemilikan asing dalam surat berharga negara (SBN) yang kini cuma tersisa 16%, padahal sebelumnya 30%. "Itu telah mengurangi kerentanan kemampuan asing terhadap sektor eksternal kita," imbuhnya.

Likuiditas valuta asing di pasar juga terbilang cukup, sehingga mekanisme pasar sejauh ini dapat berjalan dengan baik.

makro ekonomi (dok BI)Foto: makro ekonomi (dok BI)
makro ekonomi (dok BI)

Cadangan devisa per Juni berada di US$136,4 miliar yang naik US$ 0,8 miliar ketimbang bulan sebelumnya di US$ 135,6 miliar. "Peran cadangan devisa dapat menyangga guncangan dan mengurangi tekanan keuangan," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bos BI Pede Rupiah Tak Goyang Meski Dunia Guncang


(mij/mij)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDcxMzEzMDIyOC0xNy0zNTUyOTgvZG9sYXItdGVtYnVzLXJwMTUwMDAtYmktYnVrYS1idWthYW4tbmFzaWItcnVwaWFoLWtlLWRlcGFu0gEA?oc=5

2022-07-13 06:08:34Z
1500077629

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar Tembus Rp15.000, BI Buka-bukaan Nasib Rupiah ke Depan! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.