Search

Rupiah Awas! Selangkah Lagi 'Gerbang Neraka' Bisa Terbuka - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah merosot melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu, hingga menyentuh level terlmah dalam 2,5 tahun terakhir. Tekanan bagi rupiah masih besar di pekan ini, dan ada risiko 'gerbang neraka' menuju Rp 16.000/US$ akan terbuka.

Melansir data Refintiv, rupiah sepanjang pekan lalu melemah 1,15 % ke Rp 16.425/US$. Mata Uang Garuda sudah melemah dalam 5 pekan beruntun.

Tekanan bagi rupiah masih datang dari eksternal. Bank sentral AS (The Fed) yang akan terus agresif menaikkan suku bunga, serta isu resesi dunia menjadi kombinasi sempurna yang membuat dolar AS sangat perkasa.


Sementara itu dari dalam negeri di pekan ini ada Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan moneternya pada Kamis (20/10/2022). Saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) September lalu, BI memberikan kejutan dengan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,25%.

Pelaku pasar tentunya akan menanti apakah BI akan kembali menaikkan suku bunga melihat nilai tukar rupiah yang terus mengalami tekanan, serta capital outflow di pasar obligasi. Jika BI tidak menaikkan suku bunga, maka rupiah hampir pasti akan tertekan. Sementara jika Gubernur BI Perry Warjiyo dan kolega kembali menaikkan suku bunga, pelemahan rupiah bisa diredam sementara, tergantung seberapa besar kenaikannya. 

Selain itu pada Senin (17/10/2022) akan dirilis data neraca perdagangan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada September sebesar US$ 4,85 miliar. Surplus jauh lebih rendah dibandingkan Agustus 2022 yang mencapai US$ 5,76 miliar.

Penurunan tersebut terjadi akibat pelambatan pertumbuhan ekonomi China, serta melandainya harga komoditas. Meski diperkirakan mencatat surplus 29 bulan beruntun, tetapi pelambatan tersebut bisa menjadi sinyal negatif, ke depannya Indonesia tidak akan lagi menikmati 'durian runtuh'. 

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR terus tertekan sejak menembus ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA50).

MA 50 merupakan resisten kuat, sehingga tekanan pelemahan akan lebih besar ketika rupiah menembusnya. Apalagi rupiah juga sudah menembus dan tertahan di atas Rp 15.090/US$ - Rp 15.100/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 50%.

Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Selama tertahan di atas Fibonacci Retracement 50% tersebut ditembus dan tertahan di atasnya, rupiah berisiko terpuruk semakin jauh.

Target pelemahan ke Rp 15.450/US$, yang merupakan Fibonacci Retracement 38,2%. Level tersebut bisa menjadi 'gerbang neraka', jika rupiah masuk dan tertahan di atasnya maka risiko mendekati Rp 16.000/US$ atau di kisaran Rp 15.900/US$ yang merupakan FIb. Retracement 23,6% akan semakin besar.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian sudah cukup lama berada di wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Support terdekat berada di Rp 15.310/US$ - Rp 15.300/US$, jika ditembus, rupiah berpeluang menguat ke Rp 15.240/US$.

Support kuat berada di kisaran Rp 15.100/US$ - Rp 15.090/US$ yang merupakan FIb. Retracement 50%. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer


(pap/pap)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMTAxNzA3MzUzNi0xNy0zODAxNTAvcnVwaWFoLWF3YXMtc2VsYW5na2FoLWxhZ2ktZ2VyYmFuZy1uZXJha2EtYmlzYS10ZXJidWth0gEA?oc=5

2022-10-17 01:15:13Z
1605552278

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Awas! Selangkah Lagi 'Gerbang Neraka' Bisa Terbuka - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.