Search

Bunga Kredit Nanjak Terus, Bank Mana yang Gencar Menaikkan? - detikFinance

Jakarta -

Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7days reverse repo rate berada di level 5,75%. Ini merupakan level tertinggi sejak pertengahan tahun 2022 lalu.

Bank sentral menaikkan bunga acuan untuk menjaga ekspektasi inflasi dan nilai tukar yang saat itu dalam tekanan. Naiknya bunga acuan ini, maka berpengaruh pada bunga di perbankan, baik bunga simpanan ataupun bunga kredit.

Dikutip dari publikasi BI disebutkan kenaikan bunga acuan sebesar 25 bps pada Desember 2022 kembali mendorong peningkatan suku bunga dasar kredit (SBDK) sebesar 4 bps dari 8,68% per November 2022 menjadi 8,72%.

"Sementara itu suku bunga simpanan lebih responsif terhadap penyesuaian BI 7days reverse repo rate, tercermin dari kenaikan suku bunga deposito 1 bulan sebesar 25 bps dari 3,72% menjadi 3,97% per Desember 2022," tulisnya, dikutip Sabtu (18/2/2023).

Perkembangan tersebut mendorong spread SBDK terhadap suku bunga simpanan kembali menyempit dari 4,96% di November 2022 menjadi 4,75% di Desember 2022.

BI juga mencatat suku bunga kredit baru meningkat dari 9,19% menjadi 10,65% atau naik sebesar 146 bps. Peningkatan suku bunga terjadi di seluruh kelompok bank, yaitu bank BUMN sebesar 278 bps, Bank Pembangunan Daerah sebesar 103 bps, Bank umum syariah nasional (BUSN) sebesar 46 bps, serta Kantor Cabang Bank Asing sebesar 31 bps.

"Kenaikan BI7DRR sebesar 200 bps sejak Juli 2022 telah direspons perbankan dengan meningkatkan suku bunga kredit baru sebesar 178 bps terutama didorong oleh segmen Kredit Konsumsi," tulisnya.

Bunga Kredit

Data BI menyebutkan di pasar uang, suku bunga IndONIA tetap rendah, yang tercatat 5,47% pada 15 Februari 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek meningkat 100 bps dibandingkan dengan level sebelum kenaikan BI7DRR pada Juli 2022, sementara imbal hasil SBN tenor jangka panjang tetap terkendali.

Sementara itu, suku bunga kredit Januari 2023 tercatat 9,25% atau meningkat 31 bps dibandingkan dengan level Juli 2022 sejalan dengan masih memadainya likuiditas perbankan sehingga cukup kondusif bagi perbankan untuk menyalurkan kredit.

Suku bunga kredit produktif menunjukkan peningkatan yang lebih terbatas dibandingkan Kredit Konsumsi.

Terbatasnya respons suku bunga kredit produktif terjadi seiring dengan upaya bank menjaga kualitas kredit dan repayment capacity karena risiko kredit yang masih relatif tinggi, sebagaimana tercermin dari LaR dan kuadran II.

Suku bunga kredit baru produktif pada sektor ekonomi pada kuadran IV cenderung lebih responsif terhadap kenaikan suku bunga kebijakan yang mengindikasikan perbankan cenderung lebih selektif dalam menetapkan strategi pricing.

Simak Video "Aksi Perampokan Bank dengan Sajam di Lumajang Terekam CCTV!"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/zlf)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMiZWh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vbW9uZXRlci9kLTY1NzY1MTMvYnVuZ2Eta3JlZGl0LW5hbmphay10ZXJ1cy1iYW5rLW1hbmEteWFuZy1nZW5jYXItbWVuYWlra2Fu0gFpaHR0cHM6Ly9maW5hbmNlLmRldGlrLmNvbS9tb25ldGVyL2QtNjU3NjUxMy9idW5nYS1rcmVkaXQtbmFuamFrLXRlcnVzLWJhbmstbWFuYS15YW5nLWdlbmNhci1tZW5haWtrYW4vYW1w?oc=5

2023-02-19 03:30:06Z
1782891196

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bunga Kredit Nanjak Terus, Bank Mana yang Gencar Menaikkan? - detikFinance"

Post a Comment

Powered by Blogger.