Search

5 Macan Asia Versi IMF, Indonesia Masuk? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan sejumlah negara. Ada lima negara emerging market Asia yang diperkirakan mampu tumbuh 5% atau di atas 5% pada tahun ini.

Dalam laporan World Economic Outlook 2023 edisi April A Rock Recovery, IMF merevisi ke atas sejumlah negara Asia. Di antaranya adalah Filipina, China, hingga Indonesia.

Di antara negara emerging market Asia, pertumbuhan tertinggi diperkirakan akan dicetak Filipina.

Negara yang dipimpin Bongbong Marcos tersebut diperkirakan membukukan pertumbuhan sebesar 6% pada tahun ini. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pada tahun ini yang tercatat 7,6%.

Proyeksi ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada Januari 2023 lalu di mana ekonomi Filipina diproyeksi hanya tumbuh 5%.

Urutan kedua adalah India. Ekonomi Negara Bollywood tersebut diperkirakan tumbuh 5,9% pada 2023, lebih rendah dibandingkan pada tahun ini yang tercatat 6,8%.

Proyeksi untuk 2023 juga lebih rendah dibandingkan proyeksi pada edisi Januari yakni 6,1%. Pertumbuhan ekonomi India melambat karena melemahnya konsumsi domestik.

Vietnam diperkirakan membukukan pertumbuhan sebesar 5,8%, turun jauh dibandingkan dengan tahun ini yang tercatat 8%.

Ekonomi China diperkirakan tumbuh 5,8% pada tahun ini. Pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 3%.

Indonesia ada di urutan kelima dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 5%. Proyeksi ini lebih besar dibandingkan proyeksi pada edisi Januari di mana IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8%.

Secara kawasan, IMF memperkirakan ekonomi Asia pasifik akan tumbuh 4,6% atau naik dibandingkan pada tahun lalu (3,8%).

Krishna Srinivasan, direktur IMF untuk Asia Pasifik, dalam blog IMF menjelaskan Asia Pasifik akan menyumbang 70% total pertumbuhan dunia tahun ini.

China akan menjadi motor utama penggerak ekonomi kawasan Asia Pasifik.

Pembukaan perbatasan China serta pelonggaran kebijakan Covid diharapkan bisa menggerakkan ekonomi Tiongkok lebih cepat.

"Normalnya, sumber terbesar dari membaiknya ekonomi China datang dari investasi tetapi untuk saat ini akan datang dari konsumsi," tutur Krishna.

China menyerap seperempat ekspor Asia. Reopening China dan pertumbuhan ekonomi China akan memicu dampak positif ke kawasan tersebut.

Dampak lebih besar akan dirasakan oleh negara yang memiliki hubungan ekspor dan industri wisata dengan China," tulis IMF dalam laporan World Economic Outlook terbarunya, A Rocky Recory.

IMF menjelaskan banyak negara Asia juga bisa tumbuh tinggi karena relatif rendahnya suku bunga acuan. Berbeda dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, kawasan Asia juga tidak digoyang krisis perbankan.

Namun, Krishna mengingatkan bank-bank di Asia juga tidak bisa lepas sepenuhnya dari krisis tersebut.

Seperti diketahui, AS digoyang krisis perbankan pada bulan lalu setelah tiga bank mereka kolaps. Di antaranya adalah Silvergate Bank, Signature Bank, dan Silicon Valley Bank.

Kinerja perbankan Eropa juga memburuk, seperti Credit Suisse.

"Bank-bank di Asia bisa menderita kerugian dari naiknya ongkos pinjaman dan jatuhnya aset nilai pasar. Bank-bank di emerging ekonomi bisa menghdapi kesulitan jika terjadi penarikan dana besar-besaran," ujar Krishna.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMiZ2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjMwNDE0MTkwNTEyLTEyOC00MzAxMTYvNS1tYWNhbi1hc2lhLXZlcnNpLWltZi1pbmRvbmVzaWEtbWFzdWvSAQA?oc=5

2023-04-14 13:10:00Z
1907277503

Bagikan Berita Ini

0 Response to "5 Macan Asia Versi IMF, Indonesia Masuk? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.