Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri Indonesia pada April turun dibandingkan bulan sebelumnya. Angkanya tercatat di US$ 403,1 miliar.Dengan ini, ULN dari kreditur Singapura menempati posisi pertama sebagai negara pemberi kreditur terbesar periode ini.
Secara tahunan, ULN mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,8% (yoy).
Posisi ULN pemerintah pada akhir April 2023 tercatat sebesar 194,1 miliar dolar AS, relatif stabil dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,0 miliar dolar AS. Secara tahunan posisi ULN pemerintah tumbuh 1,8% (yoy) setelah mengalami kontraksi 1,1% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.
Jika melihat posisi ULN menurut kreditor, utang valas Singapura tercatat paling tinggi mengalir ke Indonesia per April 2023 sebesar US$ 57,43 miliar. Sementara China menduduki posisi keempat dengan besaran US$ 20,26.
Posisi China berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Utang valas China tercatat paling tinggi mengalir ke Indonesia pada April 2022, sebesar US$ 22,19 miliar. Saat itu merupakan nilai ULN dari China terbesar sejak 2011.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)https://news.google.com/rss/articles/CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjMwNjE3MTAyNTE5LTEyOC00NDY3ODQvYnVrYW4tY2hpbmEtaW5pLXJhamEtcGVtYmVyaS11dGFuZy1sdWFyLW5lZ2VyaS10ZXJiZXNhci1yadIBAA?oc=5
2023-06-17 06:30:08Z
2124591648
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bukan China, Ini 'Raja' Pemberi Utang Luar Negeri Terbesar RI - CNBC Indonesia"
Post a Comment