Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali terkoreksi pada perdagangan sesi I Jumat (25/8/2023), karena masih terbebani oleh aksi profit taking investor.
Per pukul 11:00 WIB, IHSG melemah 0,31% ke posisi 6.877,68. IHSG kini kembali berada di level psikologis 6.800, setelah sempat menyentuh level psikologis 6.900 beberapa hari sebelumnya.
Secara sektoral, sektor energi menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1,65%.
Selain itu, beberapa saham juga memperberat IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG pada sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Mandiri | BMRI | -9,62 | 5.850 | -1,68% |
Bayan Resources | BYAN | -8,92 | 18.350 | -2,39% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | -2,18 | 84 | -1,18% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | -1,68 | 2.610 | -2,25% |
United Tractors | UNTR | -1,58 | 26.325 | -1,40% |
Astra International | ASII | -1,19 | 6.425 | -0,77% |
Sumber: Refinitiv & RTI
Saham bank raksasa berkapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini yakni mencapai 9,6 indeks poin.
Selain itu, dari saham di sektor energi, ada saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang juga memperberat IHSG sebesar 8,9 indeks poin.
Aksi profit taking yang masih berlangsung hingga hari ini membuat bursa saham acuan Tanah Air kembali merana pada sesi I hari ini.
Meski ada potensi aksi profit taking investor, tetapi sejatinya investor masih cenderung wait and see menanti acara Simposium Jackson Hole, di mana Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan berpidato di acara tahunan para bank sentral ternama tersebut.
Ketua The Fed, Jerome Powell akan berpidato terkait kebijakan moneter kedepannya di Simposium Jackson Hole malam nanti waktu Indonesia.
Dalam pidatonya, yang ditetapkan pada pukul 10:05 waktu AS atau 21.05 WIB, Powell akan memberikan pandangan terbarunya tentang apakah diperlukan lebih banyak pengetatan kebijakan untuk menurunkan inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat, atau mulai mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga.
Adapun rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed berikutnya sendiri akan diadakan pada 19-20 September 2023.
Pidato Powell akan dinanti-nanti karena secara historis memiliki efek kejut yang besar untuk pasar.
Dalam gelaran Jackson Hole tahun lalu, pidato Powell yang menyebut The Fed akan terus menaikkan suku bunga dan mempertahankannya pada tingkat yang lebih tinggi sampai inflasi yakin terkendali membuat pasar saham AS anjlok pada 26 Agustus 2022.
Powell pun membuat pasar keuangan global mengalami huru-hara, termasuk di Indonesia.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
(chd/chd)
https://news.google.com/rss/articles/CBMia2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDgyNTExMTE0OS0xNy00NjYwNzYvaWhzZy1sb3lvLTYtc2FoYW0tYmlnLWNhcC1pbmktYmlhbmcta2VsYWRpbnlh0gEA?oc=5
2023-08-25 04:21:01Z
2368112847
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Loyo, 6 Saham Big Cap Ini Biang Keladinya - CNBC Indonesia"
Post a Comment