Pemerintah telah membuka keran pembelian sepeda motor listrik subsidi Rp7 juta lebih lebar dengan menyederhanakan syaratnya hingga bisa dibeli lebih banyak orang. Beragam komentar dari warga muncul atas perubahan ini, sebagian mengatakan tetap tak mau beli sedangkan lainnya ingin beli tapi ragu.
Motor listrik subsidi sekarang dapat dibeli dengan cara lebih mudah setelah pemerintah memperluas kriteria penerima bantuan tersebut. Sebelumya ada empat syarat pembeli yaitu penerima manfaat kredit usaha rakyat, bantuan produktif usaha mikro, subsidi upah dan penerima subsidi listrik hingga 900 VA.
Kriteria pembeli sekarang adalah WNI berusia minimal 17 tahun dan memiliki KTP. Lalu satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di KTP itu hanya bisa dipakai membeli satu unit motor listrik subsidi model apapun.
Sejauh ini sudah ada 30 model motor listrik dari 14 merek yang bisa dibeli masyarakat menggunakan subsidi Rp7 juta. Harga motor listrik paling murah saat ini usai 'disunat' subsidi adalah Rp5 jutaan.
Seorang warga Depok, Mada Prasetya (36), mengatakan harga terjangkau bakal kendaraan bukan satu-satunya faktor yang dapat mendorongnya beralih ke motor listrik. Katanya ada pertimbangan lain mengapa dirinya belum tertarik membeli motor listrik.
"Motor listrik yang murah-murah, kebanyakan desainnya kurang cocok sama selera saya. Kalaupun ada yang bagus modelnya, itu harganya masih sama kaya motor bensin biasa, sampai Rp20 juta ke atas," kata Mada, Kamis (31/8).
Mada bilang dirinya mungkin tertarik membeli tunggangan bebas emisi jika ada produsen menawarkan motor listrik yang jarak tempuh setidaknya 100 kilometer, namun harganya tetap ramah di kantong.
"Hal yang bisa bikin saya tertarik mungkin saja kalau ada produk subsidi dengan harga murah di bawah 20 juta, modelnya sesuai selera, jarak tempuh minimal 100 km," ungkapnya.
Hal yang sama diungkap warga lain yaitu Gagah Ibrahim Aji (30) soal keraguan terhadap kemampuan motor listrik menggantikan motor bensin. Gagah bilang jarak tempuh motor listrik masih sangat terbatas karena infrastruktur pengisian baterai belum memadai.
Menurut Gagah bisa jadi motor listrik malah merepotkan jika dipakai buat rutinitas hariannya di ibu kota yang diwarnai kemacetan.
"Tanggapan saya memakai motor listrik akan menyusahkan bagi saya sendiri. Karena motor listrik memiliki jarak tempuh terbatas dan kurang didukungnya fasilitas pengisian baterai," ucap Gagah.
Tertarik tapi ragu
Lain halnya dengan Ridwan Arifin (27) yang mengaku tertarik membeli motor listrik subsidi, namun punya keraguan terhadap para produsen. Ridwan menilai belasan merek yang kini menawarkan motor listrik subsidi masih terlalu baru sehingga belum dapat dipercaya sepenuhnya.
"Sebetulnya dengan syarat cuma KTP bikin tertarik. Motor listrik pasti lebih hemat, pasti ngefek ke pengeluaran. Tapi modelnya sekarang belum terlalu percaya sama brand-nya juga," ucap Ridwan.
Kata Ridwan hal berbeda mungkin dapat mengubah keputusannya jika pemain besar industri roda dua seperti Honda dan Yamaha telah ikutan menjual motor listrik subsidi di Indonesia.
"Masih nunggu brand Jepang yang sudah lama main di industri sepeda motor, tapi ya lihat harganya dulu. Sekarang memang ada Honda Rp40 juta, misalnya dapat subsidi jadi Rp33 juta, tapi jarak tempuhnya kurang oke. Jadi masih wait and see," kata Ridwan.
(ryh/fea)https://news.google.com/rss/articles/CBMif2h0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vb3RvbW90aWYvMjAyMzA4MzExMzI1MjYtNjAzLTk5MjkwNy9rYXRhLXdhcmdhLXNvYWwtYmVsaS1tb3Rvci1saXN0cmlrLXN1YnNpZGktcnA3LWp1dGEtcGVyLW5pay1rdHDSAYMBaHR0cHM6Ly93d3cuY25uaW5kb25lc2lhLmNvbS9vdG9tb3RpZi8yMDIzMDgzMTEzMjUyNi02MDMtOTkyOTA3L2thdGEtd2FyZ2Etc29hbC1iZWxpLW1vdG9yLWxpc3RyaWstc3Vic2lkaS1ycDctanV0YS1wZXItbmlrLWt0cC9hbXA?oc=5
2023-08-31 07:00:20Z
2365418079
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kata Warga Soal Beli Motor Listrik Subsidi Rp7 Juta per NIK KTP - CNN Indonesia"
Post a Comment