Arah Pasar Sepekan dan Saham-Saham Potensial Cuan - Investor.ID

JAKARTA, investor.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan ke depan diprediksi bergerak sideways dengan kecenderungan melemah terbatas. IHSG menguji level classic support-nya di 6.900.

Adapun sentimen utama yang bisa mempengaruhi IHSG sepekan ke depan adalah rilis suku bunga AS (The Fed) dan Indonesia. “Pasar diperkirakan tidak bergerak terlalu volatil, walaupun suku bunga AS diprediksi tetap di level saat ini,” jelas Founder stocknow.id, Hendra Wardana dalam ulasannya, Minggu (17/9/2023).

Dari sisi teknikal, menurut dia, IHSG sudah beberapa kali mencoba menembus level psikologis resistance-nya di 7.000, tapi tidak dapat breakout. Hal tersebut mengindikasikan IHSG belum terlalu kuat untuk menembus level tersebut dan dikhawatirkan akan terjadi rejection ke arah level support. Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.923 dan resistance di 7.000.

Advertisement

Sementara itu, harga minyak mentah naik akibat pembatasan ekspor oleh negara OPEC+. Kemudian, sektor barang konsumsi non siklikal masih menjadi sasaran investasi, karena tingkat pertumbuhan belanja masyarakat meningkat dalam dua bulan terakhir dan masih optimistis pada 2023.

“Sektor energi, keuangan, dan non siklikal menarik untuk diamati dalam sepekan ke depan, seperti BNGA, AKRA, dan MIDI,” sebut Hendra.

Dia merekomendasikan swing saham BNGA pada harga Rp 1.725, dengan target harga (TP) 1 Rp 1.790, TP2 Rp 1.880, dan stop loss (SL) di Rp 1.680.

Kemudian, masih dari swing trade, AKRA pada harga Rp 1.480-1.485 dengan TP1 Rp 1.535, TP2 Rp 1.555, dan SL di Rp 1.455.

Lalu, dari fast trade, ada saham MIDI pada harga Rp 500 dengan TP1 Rp 515, TP2 Rp 540, dan SL di Rp 486. 

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

URL berhasil di salin.

Adblock test (Why?)

https://news.google.com/rss/articles/CBMiUmh0dHBzOi8vaW52ZXN0b3IuaWQvbWFya2V0LzM0MDgyNS9hcmFoLXBhc2FyLXNlcGVrYW4tZGFuLXNhaGFtc2FoYW0tcG90ZW5zaWFsLWN1YW7SAQA?oc=5

2023-09-17 15:27:00Z
2427758491

Bagikan Berita Ini