Search

Suku Bunga The Fed Akan Diumumkan Pekan Ini, Bagaimana Nasib Rupiah? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum genap Januari 2023 selesai, gerak nilai tukar rupiah dalam melawan Amerika Serikat (AS) masih terpuruk sejalan dengan ketidakpastian pasar meningkat menanti pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akhir bulan ini.

Melansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat tipis 0,03% di angka Rp15.815/US$ pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (26/1/2024). Namun, dalam sepekan rupiah masih ambruk 1,31%. Artinya rupiah melanjutkan tren zona merah selama empat pekan beruntun.

Pelemahan rupiah sejak awal tahun ditengarai oleh faktor eksternal dan internal.

Dari eksternal, faktor terkuat adalah masih kencangnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai dari inflasi hingga ketenagakerjaan yang di atas ekspektasi pasar.

Sebagai catatan, AS melaporkan ekonomi tumbuh sebesar 3,3% (yoy) pada kuartal IV/2023. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari ekspektasi 2% dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Lebih lanjut, data PMI Manufaktur Flash AS yang naik lebih tinggi dari konsensus dan periode satu bulan sebelumnya, yakni dari 47,9 menjadi 50,3.

Sedangkan, PMI Composite AS pada Januari 2024 secara flash menunjukkan ada kenaikan PMI dari 50,9 menjadi 52,3 dan lebih tinggi dari perkiraan yang proyeksi turun ke posisi 50,3.

Sementara data ketenagakerjaan AS juga masih terbilang cukup panas bahkan di atas ekspektasi pasar. Biro Ketenagakerjaan AS melaporkan penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebanyak 16.000 menjadi 187.000 untuk pekan yang berakhir 13 Januari 2024.

Klaim pengangguran AS menandai posisi terendah sejak September 2022, meleset jauh dari perkiraan yang proyeksi naik ke 207.000, menurut penghimpun data Trading Economics.

Data pekerjaan di luar pertanian atau Non-Farm Payroll (NFP) pun tercatat naik ke 216.000 pada Desember 2023. Nilai tersebut meleset jauh dari konsensus yang proyeksi turun ke 170.000 dari bulan sebelumnya sebesar 173.000 pekerjaan.

Inflasi AS juga justru menguat ke 3,4% (yoy) pada Desember 2023, dari 3,2% (yoy) pada November 2023.

Masih kencangnya ekonomi AS ini menjauhkan harapan pelaku pasar untuk melihat pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Pelaku pasar kini melihat pemangkasan suku bunga kini bergeser ke Mei dari sebelumnya pada Maret 2024.

Terkini, The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Puncaknya pada Kamis dini hari waktu Indonesia (1 Februari 2023), The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga.

Pasar berekspektasi jika The Fed akan mempertahankan suku bunga di level 5,25% hingga 5,5% pada pertemuan mendatang. Tak hanya itu, pelaku pasar akan mencermati perkiraan the Fed bisa memangkas suku bunga, serta bagaimana sikap bank sentral menanggapi konflik geopolitik di Timur Tengah hingga eskalasi di jalur Laut Merah yang sangat berkorelasi dengan inflasi.

Teknikal Rupiah

Tren pelemahan rupiah masih cukup kuat dalam basis per jam secara teknikal. Paling dekat, mata uang Garuda masih bisa melemah ke resistance di posisi Rp15.950/US$. Angka ini didapatkan dari garis horizontal yang didasarkan dari high candle yang pernah diuji intraday pada 27 Oktober 2023.

Namun, pelaku pasar juga perlu mencermati support terdekat sebagai target penguatan jika ada pembalikan arah ke posisi Rp15.800. Angka ini merupakan level psikologis yang sekaligus berdekatan dengan garis rata-rata selama 20 jam (Moving Average/MA 20).

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Cadangan Devisa Jadi Harapan, Apakah Rupiah Bisa Menguat?


(tsn/tsn)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMigAFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyNDAxMjkwNzQwMTQtMTctNTA5Njk4L3N1a3UtYnVuZ2EtdGhlLWZlZC1ha2FuLWRpdW11bWthbi1wZWthbi1pbmktYmFnYWltYW5hLW5hc2liLXJ1cGlhaNIBhAFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyNDAxMjkwNzQwMTQtMTctNTA5Njk4L3N1a3UtYnVuZ2EtdGhlLWZlZC1ha2FuLWRpdW11bWthbi1wZWthbi1pbmktYmFnYWltYW5hLW5hc2liLXJ1cGlhaC9hbXA?oc=5

2024-01-29 01:25:15Z
CBMigAFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyNDAxMjkwNzQwMTQtMTctNTA5Njk4L3N1a3UtYnVuZ2EtdGhlLWZlZC1ha2FuLWRpdW11bWthbi1wZWthbi1pbmktYmFnYWltYW5hLW5hc2liLXJ1cGlhaNIBhAFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyNDAxMjkwNzQwMTQtMTctNTA5Njk4L3N1a3UtYnVuZ2EtdGhlLWZlZC1ha2FuLWRpdW11bWthbi1wZWthbi1pbmktYmFnYWltYW5hLW5hc2liLXJ1cGlhaC9hbXA

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Suku Bunga The Fed Akan Diumumkan Pekan Ini, Bagaimana Nasib Rupiah? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.