Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China memasuki babak baru. Setelah AS mengancam bakal mengenakan bea masuk baru, China membalas dengan tindakan yang lebih konkret yaitu 'melemahkan' mata uang yuan. Kemarin, yuan melemah lebih dari 1% terhadap dolar AS dan menembus level CNY 7/US$. Terlemah sejak Maret 2008 atau 11 tahun lalu. Baca:
Yuan Terlemah Sejak 2008, Perang Mata Uang Sudah Dimulai?
Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam bakal mengenakan bea masuk 10% terhadap impor produk-produk China senilai US$ 300 miliar. Kebijakan ini rencananya mulai berlaku 1 September. China tidak terima. Sejak kemarin, China seakan membiarkan (atau malah mungkin sengaja) yuan melemah. Apa yang dikhawatirkan dunia sepertinya menjadi kenyataan, perang mata uang (currency war) sudah dimulai.Depresiasi yuan membuat produk-produk asal China menjadi lebih murah di pasar global, sehingga mendongkrak kinerja ekspor Negeri Tirai Bambu. Jadi walau sulit masuk pasar AS, negara tujuan ekspor utama, China bisa leluasa berpenetrasi ke negara-negara lain.
Ini yang kemudian menjadi isu. Produk China yang semakin sulit masuk ke AS akan membanjiri pasar-pasar negara lain. Bukan tidak mungkin Indonesia. Kekhawatiran ini wajar, karena China adalah negara utama asal barang impor di Indonesia. Pada semester I-2019, impor non-migas asal China tercatat US$ 20,63% dengan kontribusi 28,91%.
Dengan yuan yang melemah, ada insentif tersendiri memborong barang-barang made in China. Jadi lebih murah, bung. Kalau tidak percaya boleh cek toko sebelah.
Baca:
Kacau! Neraca Dagang Semester I-2019 Terparah di Era Jokowi
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
Let's block ads! (Why?)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190806151240-17-90192/yuan-sengaja-dilemahkan-siap-siap-ri-kebanjiran-barang-china
2019-08-06 08:34:16Z
52781741721307
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yuan Sengaja Dilemahkan, Siap-siap RI Kebanjiran Barang China - CNBC Indonesia"
Post a Comment