
Sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 2,99% secara point-to-point. Tidak perlu gusar, karena hampir seluruh indeks saham utama Asia pun bernasib serupa. Bahkan ada yang penurunannya lebih tajam ketimbang IHSG.
Berikut perkembangan indeks saham utama Asia sepanjang minggu ini:
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,32% secara point-to-point. Meski penguatannya relatif terbatas, tetapi rupiah sudah mampu menjadi mata uang terbaik kedua di Asia.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah tenor 10 tahun turun 0,3 basis poin secara point-to-point. Penurunan yield menandakan harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.
Oke, yang lalu biarlah berlalu. Sekarang mari kita menatap masa depan. Kira-kira sentimen apa yang akan mewarnai pasar keuangan pekan depan?
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDQyNjE1MDkxMS0xNy0xNTQ1MzEvc2VudGltZW4tcGVrYW4tZGVwYW4tbG9ja2Rvd24tZGlidWthLXBhc2FyLW1lbWJhaWvSAQA?oc=5
2020-04-26 08:46:23Z
52782153078192
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sentimen Pekan Depan: Lockdown Dibuka, Pasar Membaik? - CNBC Indonesia"
Post a Comment