Search

Ekonomi AS Bangkit & CAD RI Membaik, Akankah IHSG Ceria? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu resesi masih mewarnai pergerakan pasar keuangan dalam negeri di pekan ini. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,13% dalam sepekan, kemudian rupiah juga melemah 0,34%. Hanya obligasi Indonesia yang menguat tipis, tercermin dari penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sebesar 3,8 basis poin (bps) menjadi 6,787%.

Isu resesi masih akan mewarnai pergerakan pasar keuangan dalam negeri pada pekan depan. Dari eksternal, tanda-tanda kebangkitan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan berdampak positif ke pasar finansial global termasuk Indonesia.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (7/8/2020) melaporkan tingkat pengangguran di bulan Juli turun tajam menjadi 10,2% dari sebelumnya 11,1%. Selain itu, sepanjang bulan lalu, perekonomian AS kembali menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dikenal dengan istilah non-farm payrolls, sebanyak 1,763 juta orang, lebih banyak ketimbang prediksi di Forex Factory sebesar 1,53 juta.


Data-data tersebut menunjukkan perekonomian AS mulai bangkit setelah nyungsep hingga mengalami resesi di kuartal II-2020 lalu.

Tidak hanya itu, rata-rata gaji per jam juga mengalami kenaikan 0,2% di bulan Juli setelah menurun dalam 2 bulan beruntun. Kembali naiknya rata-rata gaji berpeluang meningkatkan belanja konsumen atau belanja rumah tangga yang merupakan tulang punggung perekonomian AS. Belanja rumah tangga berkontribusi sekitar 70% terhadap produk domestic bruto (PDB) AS.

Data tersebut membuat indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa saham AS (Wall Street) mencatat penguatan 6 hari beruntun.

Pasar Asia, termasuk Indonesia baru akan merespon data tersebut di awal pekan depan.

Selain itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif pada Sabtu (8/8/2020) waktu setempat atau Minggu (9/8/2020) WIB. Salah satu dari empat perintah eksekutif itu berisi bantuan langsung kepada pengangguran senilai US$ 400 per pekan.

Langkah Trump ini dilakukan setelah Gedung Putih dan Partai Demokrat gagal mencapai kesepakatan terkait stimulus bantuan Covid-19 pekan ini. Tiga perintah eksekutif lainnya adalah tax holiday bagi warga AS berpenghasilan kurang dari US$ 100.000 per tahun, bantuan untuk penyewa dan pemilik rumah serta penangguhan pembayaran student loan atau pinjaman pelajar di level universitas.

"Kami ingin melindungi masyarakat AS," ujar Trump dalam keterangan pers dari klub golfnya di Bedminster, New Jersey, seperti dilaporkan CNN International.

Bantuan senilai US$ 400 per pekan tersebut tentunya akan meningkatkan daya beli warga AS, yang lagi-lagi berpotensi memberikan dampak signifikan ke PDB.

Sehingga harapan akan kebangkitan ekonomi AS kembali muncul. Saat negara dengan nilai ekonomi terbesar di dunia ini bangkit negara-negara lainnya juga akan terkerek naik.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDgwOTIxMDgwNi0xNy0xNzg1MjcvZWtvbm9taS1hcy1iYW5na2l0LWNhZC1yaS1tZW1iYWlrLWFrYW5rYWgtaWhzZy1jZXJpYdIBAA?oc=5

2020-08-09 14:29:03Z
52782321845315

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ekonomi AS Bangkit & CAD RI Membaik, Akankah IHSG Ceria? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.